Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan BCA Sejak 1997

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Penjualan saham BCA bermula dari krisis ekonomi 1997, ketika bank dengan jaringan ATM terbesar ini di-rush para nasabahnya. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada Selasa (26/2) resmi mengumumkan penawar Bank BCA tinggal dua calon yaitu Konsorsium Standard Chartered dan Farallon Capital. Dua calon lainnya, Konsorsium Bank Mega dan Konsorsium GKBI, gugur. Berikut adalah urutan peristiwa yang menimpa BCA. 14-15 November 1997 Para nasabah melakukan rush Bank BCA karena Soedono Salim alias Liem Sioe Liong, pemegang saham mayoritasnya, diisukan meninggal. Rush baru reda setelah Liem muncul di depan umum. 18 Mei 1998 – Awal Juni 1998 Para nasabah Bank BCA kembali panik setelah terjadi kerusuhan Mei, sehingga melakukan rush. Akibatnya, Bank BCA membatasi penarikan uang nasabah, lewat kasir Rp 5 juta, ATM Silver Rp 500 ribu, dan ATM Gold Rp 1 Juta. 28 Mei 1998 Bank BCA resmi menjadi “pasien” Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Bank Indonesia menyuntikkan dana hingga 200 persen modal Bank BCA. BPPN kemudian mengambil alih wewenang direksi dan komisaris BCA dengan membentuk tim kuasa direksi yang dipimpin Dirut Bank BRI, DE Setiyoso. 25 Agustus 1998 Pemerintah mengumumkan bahwa batas waktu penyelesaian bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) oleh pemilik lama adalah tanggal 21 September 1999. 22 September 1998 Kepala BPPN, Glenn MS Yusuf, menyatakan Grup Salim menerima kewajiban untuk membayar Rp 35 triliun kepada pihaknya. Dengan kesepakatan ini, saham dari Grup Salim dalam Bank BCA dialihkan ke BPPN beserta uang tunai dan propertinya. Pemerintah memiliki 92,8 persen saham BCA dan sisanya Keluarga Salim dan beberapa pihak lain. 29 September 1998 Kepala BPPN, Glenn MS Yusuf, menyatakan pemerintah akan menyuntikkan modal yang dianggap memadai untuk memenuhi kategori bank sehat. Bantuan dana ini akan dikonversi menjadi saham pemerintah. 23 April 1999 BPPN menyatakan pemerintah akan menjual sahamnya di Bank BCA kepada publik dan setelah itu akan ditawarkan kepada investor strategis. 4 Februari 2000 Bank BCA mendaftarkan rencana penjualan saham ke Badan Pengawas Pasar Modal. BCA berencana menjual 42 persen sahamnya. 22 Februari 2000 BPPN, dengan mendadak, menunda pelaksanaan penawaran perdana saham BCA ke tahun anggaran 2000 (April-Desember 2000) dengan alasan persiapan IPO BCA membutuhkan waktu. 3 Maret 2000 BPPN menyatakan tidak yakin bisa mendapatkan Rp 3 triliun dari penawaran saham ini. 10 April 2000 Presiden Direktur BCA, DE Setijoso, menyatakan jumlah maksimal saham BCA yang ditawarkan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mencapai 883,2 juta lembar. Sementara harga kisaran penjualan saham BCA pada IPO berkisar antara Rp 1.350 - Rp 1.750 per lembar. Artinya, target perolehan maksimal BPPN mencapai Rp 1,5456 triliun, sekitar separuh dari target. 27 April 2000 BPPN resmi mengembalikan BCA dari BPPN ke BI. Dengan pengembalian BCA ke BI ini, maka BCA menjadi bank dalam penyehatan pertama yang berhasil keluar dari BPPN. 10 Mei 2000 Kepala BPPN, Cacuk Sudarijanto, menurunkan harga patokan saham menjadi Rp 1.400 dengan alasan investor tidak berminat dengan harga semula. 19-23 Mei 2000 Saham BCA resmi diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. 5 Oktober 2000 DPR dan pemerintah sepakat tunda pelepasan saham BCA di pemerintah. IMF menyatakan kekecewaan dengan keputusan ini. 1 Maret 2001 DPR dan pemerintah sepakat bahwa dari 40 persen saham BCA di pemerintah akan dilepas. Saat ini, pemerintah memiliki 73,3 persen saham BCA. 6 Juni 2001 BPPN menyeleksi 15 investor yang telah mengajukan penawaran awal dan meloloskan 5-6 investor. 16 Agustus 2001 Pemerintah merencanakan mengulangi tender divestasi 30 persen saham pemerintah di BCA. 28 Agustus 2001 Pemerintah mengubah kebijakan penjualan saham, dari 30 persen menjadi 51 persen. DPR setuju dua minggu kemudian. 4 Oktober 2001 BPPN menunjuk PT Danareksa Sekuritas (Persero) dan Merrill Lynch Pte Ltd sebagai penasihat keuangan dalam proses tender penjualan saham tersebut. 23 Oktober 2001 Sebanyak 18 investor strategis dari 98 calon investor strategis yang diundang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), telah menyampaikan pernyataan minat mereka untuk membeli 51 persen saham BCA. Mereka adalah JP Morgan Partners, JP Morgan Securities, PT Makindo Tbk, PT Madani Securities, PT Trimegah Securities, PT Bhakti Investama/PT Bhakti Asset Management, PT Jakarta Aset Manajemen, PT Rifan Financindo Advisory, PT Indonesian Recovery Company Limited (IRCL), PT BNI Tbk, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, dan PT TDM Asset Management. 16 November 2001 Sebanyak 15 investor telah memasukkan penawaran awal. 26 November 2001 BPPN memperpendek daftar calon investor menjadi hanya sembilan lembaga. Kesembilan calon investor adalah Malaysia Plantation Group dari Malaysia yang diwakili oleh Andalan Artha Advisindo; Konsorsium Bank Mega diwakili Bhakti Capital; Dynamic Choice dari Thailand diwakili Credit Agricole; Farallon Capital diwakili dirinya sendiri; sebuah bank asing – belakangan diketahui adalah Standard Chartered - yang juga mewakili dirinya sendiri. 11 Desember 2001 Pemerintah mempertimbangkan untuk memperpanjang waktu bagi sembilan calon investor Bank Central Asia (BCA) dalam rangka menyelesaikan uji tuntas terhadap BCA. Perpanjangan waktu itu berkaitan dengan sempitnya waktu yang tersedia. Proses due dilligence dijadwalkan selama dua minggu, dari tanggal 3 Desember 2002 sampai dengan 14 Desember 2001. 14 Desember 2001 BPPN memperpanjang due dilligence hingga 28 Januari. 18 Januari 2002 Salah satu penawar, Setiawan Djody, mempertimbangkan untuk mencari lead consortium baru setelah Malaysia Plantation Group mundur. 28 Januari 2002 Hanya empat calon investor yang memberikan penawaran akhir. Mereka adalah adalah Farallon Capital, Konsorsium Bank Mega, Konsorsium Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), dan Konsorsium Standard Chartered Bank (Stanchart). 7 Februari 2002 Bank Indonesia memberi waktu hingga Senin (11/2) kepada keempat penawar untuk melengkapi dokumen untuk menjalani fit and proper test. 11 Februari 2002 Empat penawar lengkapi dokumen ke Bank Indonesia. 14 Februari 2002 BPPN membuka peluang kepada penawar untuk menyampaikan usulan perubahan syarat dan kondisi dalam perjanjian jual beli yang telah diajukan sebelumnya. 25 Februari 2002 Bank Indonesia menyampaikan hasil fit and proper test kepada BPPN. 26 Februari 2002. BPPN Resmi umumkan dua penawar gagal yaitu Konsorsium Bank Mega dan Konsorsium GKBI. Dua lainnya, Farallon Capital dan Konsorsium Standard Chartered lolos untuk evaluasi berikutnya. (Martua Manulang-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Pengacara Ungkap Enik Waldkonig dari Awal Tak Setuju Ferienjob Disebut Magang Mahasiswa

11 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Pengacara Ungkap Enik Waldkonig dari Awal Tak Setuju Ferienjob Disebut Magang Mahasiswa

Enik Waldkonig melalui penasihat hukumnya, Husni Az-zaki, menyatakan kliennya sejak awal tak setuju ferienjob ke Jerman disebut magang mahasiswa.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

30 menit lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.


Persikabo 1973 Terdegradasi dari Liga 1, Djadjang Nurdjaman: Kalah Mental Biang Keterpurukan

32 menit lalu

Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman. | Tim Media Persikabo
Persikabo 1973 Terdegradasi dari Liga 1, Djadjang Nurdjaman: Kalah Mental Biang Keterpurukan

Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur, menilai kalah mental menjadi faktor utama keterpurukan tim asuhannya.


Long Weekend, Jasamarga Catat Peningkatan Volume Lalu Lintas di Jabotabek dan Jawa Barat

36 menit lalu

Pengendara mobil tengah memasukki gerbang tol otomatis dikawasan Cengkareng, Jakarta, 14 Mei 2017. Sistem transaksi nontunai bisa diterapkan di semua gerbang tol pada Oktober nanti. Tempo/Tony Hartawan
Long Weekend, Jasamarga Catat Peningkatan Volume Lalu Lintas di Jabotabek dan Jawa Barat

Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional mencatat peningkatan volume peningkatan volume lalu lintas di sekitar Tol Jabotabek dan Jawa Barat pada 28 Maret 2024.


Sengketa Pilpres 2024, Tim Hukum Anies-Muhaimin Paparkan Kampanye Terselubung Jokowi

39 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Sengketa Pilpres 2024, Tim Hukum Anies-Muhaimin Paparkan Kampanye Terselubung Jokowi

BW menduga Jokowi melakukan praktik kampanye terselubung dan sekaligus menggerakkan berbagai sumber daya dipemerintahan sebagai modus operasi.


Bamsoet Tegaskan Pentingnya 'Kepemimpinan Berkelanjutan' dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

52 menit lalu

Bamsoet Tegaskan Pentingnya 'Kepemimpinan Berkelanjutan' dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Bambang Soesatyo menuturkan gagasan Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi ideal dan cita-cita luhur yang tidak mungkin bisa digapai secara instan.


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

56 menit lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


Pastikan Keamanan Warga Arus Mudik, Polri Susun Skema Operasi Ketupat 2024

57 menit lalu

Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat 2024 Tingkat Menteri di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin 25 Maret 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pastikan Keamanan Warga Arus Mudik, Polri Susun Skema Operasi Ketupat 2024

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, operasi ketupat akan berlangsung kurang lebih selama 13 hari, dimulai sejak 4 April hingga 16 April 2024.


Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

1 jam lalu

Kampus UNJ.  Foto : UNJ
Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

Muchlis korban TPPO Ferienjob mahasiswa di UNJ. Dia pinjam duit orang tua untuk ke Jerman. Ada perintah beli tiket harga mahal di travel Purnama.