TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk menargetkan penjualan batu bara sebesar 18,66 juta ton tahun ini, meningkat 39 persen dari realisasi penjualan tahun lalu 13,47 juta ton. Dari total penjualan tahun ini, 65 persen dialokasikan ke domestik.
Direktur Utama Bukit Asam, Milawarma, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api untuk mendukung upaya mengejar target. Kereta Api berkomitmen mengangkut batu bara PT BA sebesar 15,60 juta ton, atau 36 persen lebih tinggi dai realisasi angkutan 2011 sebesar 11,48 juta ton.
Baca Juga:
“Dari target angkutan 2012 itu, sebesar 12,90 juta ton batu bara akan diangkut dari Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung,” ujarnya, Selasa, 7 Februari 2012. Sedangkan 2,7 juta ton dikirim menuju dermaga Kertapati Palembang.
Peningkatan angkutan kereta api ini sesuai dengan kontrak kerja sama Bukit Asam dengan Kereta Api dengan jangka waktu hingga 20 tahun ke depan. Kapasitas angkut penuh sebesar 22,7 juta ton per tahun ditargetkan antara tahun 2014 sampai 2029.
Untuk itu, lanjut Milawarma, pihaknya meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tarahan dengan target pada 2013 dan mampu melayani 15,8 juta ton batu bara. “Setelah itu segera disusul dengan pelabuhan batu bara untuk melayani angkutan jalur kereta api baru.”
Untuk proyek pengembangan ke depan, Bukit Asam merencanakan produksi sedikitnya 50 juta ton per tahun. Selain peningkatan kapasitas angkutan kereta api sebesar 22,7 juta ton pe tahun, jelas Milawarma, anak perusahaan yakni PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) akan membangun jalur baru kereta api dari Tanjung Enim ke Pelabuhan baru di Lampung sepanjang 307 kilometer dengan kapasitas 25 juta ton pertahun.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hananto Budi Laksono menambahkan, dalam proyek jaringan jalan kereta api baru, kepemilikan saham Bukit Asam sebesar 10 persen, PT Transpacific Railway infrastructure 80 persen dan China Railway Engineering 10 persen. “Sekarang sedang dalam tahap pembebasan lahan.”
PARLIZA HENDRAWAN | HARUN MB