TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan makanan cepat saji Wendy's masuk kembali ke pasar Jepang tahun depan dengan investasi US$ 200 juta. Demi menggaet konsumen yang telah dua tahun ditinggalkan, mereka menambahkan menu unik, burger hati angsa (foei gras burger) dalam daftar menu.
Sandwich premium itu rencananya dijual seharga 1.280 yen atau US$ 16 (Rp 149 ribu). Burger foei gras akan dijual di 100 gerai, salah satunya yang berlokasi di pusat perbelanjaan mewah Omotesando, Tokyo.
"Kami pikir konsumen Jepang sudah siap untuk sesuatu yang berbeda," kata CEO Wendy's Jepang, Ernest Higa, seperti dikutip San Francisco Chronicle, Rabu 28 Desember 2011.
Wendy's kembali masuk Jepang demi memperluas pasar setelah mereka berhasil membukukan kenaikan pendapatan global hingga 92 persen tahun lalu. Negeri Sakura ini kembali dilirik lantaran posisinya sebagai pasar terbesar kedua dunia untuk makanan cepat saji.
Rencananya, restoran dengan logo gadis berkepang dua ini akan membangun 700 gerai di Jepang. Memang jika dibandingkan pesaingnya, Mc Donalds, yang memiliki 3.300 gerai, ekspansi Wendy's masih relatif kecil.
Tapi toh mereka tetap optimistis. "Jepang merupakan pasar terbesar ketiga bagi kami," kata Presiden Divisi Internasional Wendy's, Darrell Van Ligten. Setelah Jepang, Wendy's melirik Cina dan Brasil untuk ekspansi lanjutan.
Pada 2009, Wendy's hengkang dari Jepang setelah berbisnis selama 30 tahun. Mitra usahanya, Zensho Holdings Co, menolak melanjutkan kerja sama lantaran fokus untuk mengembangkan restoran miliknya sendiri, Sukiya. "Mitra kami memiliki bisnis yang cukup signifikan dan itu fokus utama mereka," kata Van Ligten.
Karena itu, saat kembali ke Jepang, Wendy's mengandalkan menu premium untuk memancing konsumen. "Konsumen di sini cukup dewasa. Banyak orang muda yang ingin makanan mewah, tapi tak sanggup makan di restoran karena terlalu mahal," kata analis Nomura Holdings Tokyo, Kyoichiro Shigemura.
Kini Wendy’s mesti berhadapan dengan pesaing lokal seperti Mos Food Services Inc.’s serta Lotteria Co yang menjual burger seharga 1.800 yen. "Kompetisi bakal sengit," kata Shigemura.
FERY FIRMANSYAH