TEMPO Interaktif, Cirebon - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akhirnya menyetujui larangan ekspor rotan. Pernyataan ini diungkap Menteri Gita di depan pengusaha mebel dan kerajinan rotan di Cirebon.
"Saya atas nama Kementerian Perdagangan ingin menggarisbawahi kita akan mengambil sikap untuk melarang ekspor rotan," ujar Menteri Gita saat memberikan sambutan di kantor Bupati Cirebon, Jumat, 28 Oktober 2011.
Meski demikian, Gita meminta dukungan dari semua pihak, terutama para pengusaha terkait daya saing dan kualitas kerajinan rotan dalam negeri. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kehutanan akan menghidupkan industri rotan di sentra penghasil rotan, misalnya Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Ambar Tjahyono berharap Menteri Gita sanggup menyelamatkan industri rotan yang sedang sekarat. Salah satunya dengan memberhentikan ekspor rotan selama dua tahun.
Menteri Gita dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke terminal bahan baku rotan CV Sulawesi Jaya, industri furnitur rotan PT Beladona dan PT Aida Rotan, serta sentra perajin rotan di Desa Tegal Wangi.
Ia juga dijadwalkan akan berdialog bersama Pemerintah Kabupaten Cirebon dan pelaku usaha dan asosiasi industri kerajinan ASMINDO, Asosiasi Mebel & Kerajinan Rotan (AMKRI), dan Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI).
Selain Gita, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Menteri Kehutanan Zulkfili Hasan, Gubernur Sulawesi Barat Adnan Saleh, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman dijadwalkan juga hadir.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan berbeda pendapat mengenai revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Ekspor Rotan. Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu masih berharap ekspor bahan baku rotan tetap dibuka, sedangkan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat sebaliknya.
Hidayat ngotot ekspor rotan dihentikan karena dianggap mematikan industri kerajinan rotan dalam negeri yang kekurangan bahan baku. Dari data yang diungkap sebelumnya, sebanyak 60-63 ribu rotan diserap industri dalam negeri, sedangkan 30-35 ribu diekspor.
FEBRIANA FIRDAUS