TEMPO Interaktif, Tokyo - Nilai ekspor Jepang mulai merangkak naik sejak September lalu, menyusul pulihnya perekonomian Negeri Sakura itu setelah dihantam gelombang tsunami awal tahun. Membaiknya kinerja ekspor ini bahkan terjadi di tengah penguatan yen dan melemahnya ekonomi global.
Data Departemen Keuangan Jepang yang dirilis Senin 24 Oktober 2011 menyebutkan, nilai ekspor September mencapai ¥ 5,98 triliun atau setara US$ 78,2 miliar. Angka ini naik 2,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan impor mencapai ¥ 5,68 triliun setara US 74 miliar, naik 12 persen dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukkan adanya surplus perdagangan senilai ¥ 300 miliar yen atau setara US $ 4 miliar).
Kenaikan ekspor paling tinggi yakni untuk pasar Cina, yang mencapai ¥ 1,11 triliun atau naik 2,7 persen. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat hanya naik 0,4 persen atau senilai ¥ 924,8 miliar .
Kantor berita Associated Press menyatakan, kenaikan ekspor Jepang cukup menggembirakan mengingat hal ini terjadi di tengah pergulatan negara Eropa untuk menyelesaikan utang kronis serta tingginya angka pengangguran di Amerika Serikat. Baiknya kinerja ekspor ini pun patut dipuji lantaran berlangsung di tengah menguatnya yen, yang biasanya berdampak buruk bagi industri berorientasi ekspor.
FERY FIRMANSYAH
Baca Juga: