TEMPO Interaktif, Jakarta - -PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan layanan broadband dengan kapasitas mencapai 100 gigabyte per second (Gbps) untuk akses ke luar negeri. "Dengan tersedianya akses Internet dalam kapasitas besar ke luar negeri, pelanggan Speedy dapat masuk ke konten mancanegara," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di Jakarta kemarin.
Selama ini akses terhadap konten internasional masih dominan dibandingkan dengan konten lokal. Telkom akhirnya perlu menambah layanannya dengan bandwidth internasional mencapai 100 Gbps pada layanan Speedy.
Perseroan juga akan menyiapkan tambahan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan Internet di dalam negeri yang terus naik. "Ini untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan pelanggan Speedy, yang telah mencapai 2,1 juta orang," katanya. Angka tersebut meningkat 400 ribu dibanding realisasi 2010.
Pertumbuhan jumlah pelanggan Speedy menjadi peluang bagi perseroan untuk menambah infrastruktur. Selain itu, Telkom telah meningkatkan kapasitas broadband remote access server (BRAS) di beberapa lokasi, yakni Jakarta, Jawa Barat, Batam, Semarang, Medan, dan Pontianak.
Sepanjang semester pertama tahun lalu, kinerja Telkom cukup cemerlang. Pertumbuhan pelanggan Telephony untuk seluler naik 15,8 persen dari sebelumnya 88,32 juta menjadi 102,30 juta. Sedangkan jumlah pelanggan Flexi naik 17,9 persen dari 15,90 juta menjadi 18,74 juta, dan pelanggan Wireline naik 0,3 persen dari sebelumnya 8,4 juta menjadi 8,42 juta.
Jumlah pelanggan Telkomsel Flash naik 74,4 persen dari sebelumnya 2,97 juta menjadi 5,19 juta. Jumlah pelanggan Speedy juga meroket 41,2 persen dari sebelumnya 1,41 juta menjadi 2 juta, dan pelanggan BlackBerry naik 381,4 persen dari sebelumnya 456 ribu menjadi 2,19 juta.
Semester lalu, Telkom mengantongi laba bersih Rp 5,94 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih Telkom adalah Rp 6,03 triliun atau turun 1,5 persen. Pendapatan perseroan naik tipis 2,2 persen dari Rp 33,71 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp 34,46 triliun pada semester pertama 2011.
SUTJI DECILYA