TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik menargetkan beras impor dari Vietnam bisa seluruhnya masuk pada Oktober mendatang. Secara bertahap, beras impor tersebut akan masuk mulai Agustus ini. Tujuannya Oktober selesai supaya spekulan beras di dalam negeri bisa mengeluarkan stok berasnya ke pasar, sehingga harga tidak tinggi, kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso saat dihubungi Tempo, Jumat 12 Agustus 2011.
Menurut dia, beras impor dari Vietnam tersebut untuk memperkuat cadangan beras Bulog. Maklum saja, penyerapan beras dalam negeri masih seret akibat harga di tingkat petani sudah jauh melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditugaskan pada Bulog.
Beras impor dari Vietnam ini lebih baik dari beras dalam negeri. Pecahan beras impor 15 persen, sedangkan beras dalam negeri mencapai 20 persen. Harga beras impor ini juga lebih murah daripada HPP beras yang saat ini Rp 5.060 per kilogram, ungkap Sutarto.
Dia menyatakan, untuk melakukan penyerapan beras dalam negeri, Bulog sudah 3 kali menaikkan harga di atas HPP yakni menggunakan Inpres No. 8 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengamanan Cadangan Beras yang Dikelola Pemerintah dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrem. Sejak Juli 2010 hingga sekarang, harga beras petani tidak pernah di bawah HPP, selalu diatas, katanya.
Karena itulah, secara bertahap, Bulog telah menaikkan harga untuk bisa membeli beras dalam negeri sebagai cadangan. Tahap awal, Bulog menaikkan harga pembelian sebanyak Rp 200 per kilogram, lalu harga tetap tinggi sehingga Bulog kembali menaikkan harga Rp 140 per kilogram dan terakhir dinaikkan lagi Rp 200 per kilogram. Hingga Agustus ini, Bulog sudah membeli beras dengan harga Rp 6.000-6.100 per kilogram, jauh di atas HPP. Berarti ini kan sebenarnya angka produksi perlu dihitung ulang, ke mana barang itu? ungkapnya.
Untuk penyerapan dalam negeri, Bulog mendapatkannya melalui mitra maupun Unit Pengolahan Gabah dan Beraa (UPGB). Tiap hari, penyerapan Bulog berkisar 3.000-7.000 ton setara beras. Bulog, lanjutnya, terpaksa impor beras untuk menjamin stok dalam negeri aman. Setidaknya pada akhir Desember, stok beras di gudang Bulog harus mencapai 1,5 juta ton.
Beras impor yang akan masuk dari Vietnam sebanyak 500 ribu ton, direncanakan masuk bertahap melalui 40 pelabuhan di seluruh Indonesia. Tiap kapal, hanya mampu membawa 6 ribu hingga 10 ribu ton. Sedangkan tiap unit gudang Bulog bisa menyimpan 1.000-3.500 ton beras, dan total gudang Bulog sebanyak 1.750 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan kuatnya cadangan Bulog, kami bisa memaksa spekulan mengeluarkan berasnya. Karena tidak mungkin mereka menyimpan beras lebih dari 6 bulan karena akan hancur. Sedangkan gudang Bulog bisa tahan hingga 1 tahun meskipun kualitas beras akan berubah. Tapi masih layak konsumsi, jelasnya.
ROSALINA