TEMPO Interaktif, Washington - Amerika Serikat dipastikan bakal kehilangan rating kredit AAA. Jajak pendapat Reuters yang digelar dua hari belakangan ini menyebutkan 30 dari 53 ekonom yang disurvei yakin rating kredit Amerika bakal turun. Responden melihat ada kemungkinan negeri itu bakal mengalami resesi tahun depan.
Setidaknya satu dari tiga lembaga pemeringkat berencana memangkas rating utang. Perdebatan tentang batas plafon kredit telah meruntuhkan perekonomian Negeri Abang Sam.
Direktur Janney Capital Markets, Guy Lebas, percaya dalam waktu 11 jam Kongres akan mencapai kata sepakat untuk menaikkan batas utang. Namun, risiko gagal bayar tetap menghantui pasar Amerika.
"Saya akan mengatakan bahwa kemungkinan penurunan peringkat Amerika sekarang lebih mungkin daripada tidak," kata Lebas.
Penurunan peringkat utang dan gagal bayar memiliki konsekuensi yang berbeda. Ranking kredit akan memungkinkan terjadinya resesi dan menurunnya kepercayaan investor. Namun, pasar dimungkinkan mengatasinya tanpa gejolak. Sementara itu, gagal bayar utang akan memicu terjadinya krisis keuangan global.
Dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian Amerika merosot. Kuartal pertama tahun ini, produk domestik bruto hanya 1,9 persen. Kondisi pada kuartal kedua diperkirakan tidak akan lebih baik. Produksi industri telah melambat dan pekerjaan hampir terhenti dalam dua bulan terakhir. Tingkat pengangguran naik menjadi 9,2 persen pada Juni lalu.
"Perdebatan batas utang tidak akan membuat siapa pun lebih percaya diri," kata Sean Incremona, ekonom dari 4CAST Ltd di New York.
REUTERS | ERWINDAR