Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Garmen Indonesia Eddy Hartono, Desainnya terlalu kreatif sehingga susah diserap masyarakat luas. “Semestinya selain desain khusus dapat dibuat juga desain lebih sederhana dengan jumlah lebih besar dan yang lebih terjangkau," katanya di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2011.
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi. Menurut dia, sebagian besar pakaian yang dijual di jaringan Carrefour dan peritel modern adalah merek internasional. "Sekitar 70 persen merek internasional, sisanya merek lokal,” katanya.
Chairman Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Taruna K. Kusmayadi mengakui lemahnya insting bisnis para desainer. Ia berkilah, desainer adalah seniman yang mengutamakan kreativitas dan kebebasan ekspresi. Sehingga tak mudah mengarahkan desainer menjadi pebisnis.
Hal yang mungkin dilakukan adalah mempertemukan dan memperkuat kerja sama antara pelaku usaha dengan desainer tanpa mengurangi fokus desainer dalam kreativitas. "Desainer bisa dikoordinasikan untuk bekerja dalam laboratorium industri yang besar," ujar Taruna, yang juga pemilik merek baju batik TZi.
Pemerintah berharap para pelaku industri mampu meningkatkan daya saing dengan memacu karya-karya baru tapi tidak hanya semata melihat dari sisi penampilan. "Tapi barang-barang yang berfungsi dan banyak laku di pasaran," tutur Wakil Menteri Perindustrian Alex S.W. Retraubun.
Sebab itu perlu kerja sama antara pelaku industri, desainer, dan asosiasi tekstil. Alex mengakui, APPMI penting sebagai trend setter yang menghasilkan produk bermutu dengan merek sendiri. Asosiasi dapat mendukung pengusaha dan perancang untuk menghasilkan karya berdaya saing tinggi.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan, industri busana merupakan salah satu sektor andalan dalam industri kreatif, yang kini menjadi prioritas dalam pengembangan sektor industri non minyak dan gas bumi.
Dari 14 sektor industri kreatif, industri busana menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan industri kreatif, yang rata-rata dalam lima tahun terakhir tumbuh 44,18 persen. Saat ini industri busana mampu menyerap 4 juta tenaga kerja atau 4,22 persen dari lapangan kerja di Indonesia.
AGUNG SEDAYU