"Kinerja kami telah mencapai 64 persen dari target tahun ini," katanya di Hotel Crowne Plaza Jakarta Kamis, 5 Mei 2011. Menurut Kepala Divisi Corporate Secretary Elnusa, Heru Samodra, deposito Rp 111 miliar hanya dana cadangan. "Itu dana buffer, tidak mempengaruhi kinerja korporasi," katanya.
Suharyanto mengatakan pada triwulan pertama tahun ini perseroan berhasil mendapatkan pendapatan Rp 1,057 triliun. Menurutnya, penyumbang tersebar berasal dari sektor usaha jasa hilir migas yang mencapai Rp 581,31 miliar atau 55 persen dari pendapatan.
Baca Juga:
Besarnya kontribusi jasa hilir migas lantaran perseroan mengubah fokus bisnis dari pengelolaan SPBU menjadi bisnis trading BBM Industri, transportasi, dan pengelolaan depot. Adapun kelompok usaha jasa penunjang hulu migas berkontribusi 8 persen dari total pendapatan perseroan. Suharyanto optimistis target pendapatan Rp 5,3 triliun bakal tercapai.
Perseroan berhasil mendapatkan kontrak jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp 2,2 triliun hingga akhir triwulan pertama tahun ini. Menurut Suharyanto, kontrak tersebut yang terdiri atas Rp 1 triliun merupakan kontrak tahun sebelumnya dan Rp 1,15 triliun merupakan kontrak baru tahun ini. Dari kontrak tersebut senilai Rp 1,84 triliun bakal dikerjakan tahun ini.
Proyek yang diperoleh perseroan 48 persen berasal dari Pertamina yang merupakan induk usaha Elnusa. Integrated Geoscience Service masih menjadi andalan perseroan memperoleh pendapatan. Jasa ini, menurut Suharyanto, menyumbang Rp 1,118 triliun atau 51 persen dari total kontrak perseroan. Adapun perolehan kontrak dari Integrated Drilling Service sebesar Rp 679,4 miliar dan Integrated Oilfield Service sebesar Rp. 404,2 miliar.
Suharyanto mengatakan perseroan mendapatkan proyek 3D Land Seismic di Jawa Barat melalui divisi Geoscience Services sebesar Rp 289,82 miliar pada April lalu. Perseroan bakal mendapatkan tambahan pendapatan dari kontrak tersebut sebesar Rp 180,6 miliar. "Jumlah itu setara dengan 10 persen target pendapatan divisi ini," ujarnya.
AKBAR TRI KURNIAWAN