"Kami berharap angkanya lebih besar dari US$ 7 miliar," kata Nick saat ditemui wartawan di Interconinental Hotel, Rabu, 4 Mei 2011. Sebelumnya, menurut data Bank Dunia, diperkirakan transaksi keluar masuk uang di Indonesia mencapai US$ 7 miliar.
Moneygram sebagai perusahaan perusahaan pelayanan pengiriman uang dan pembayaran internasional telah masuk ke Indonesia sejak 15 tahun yang lalu. Perusahaan ini berhasil memperluas jaringannya sebanyak 2.000 lebih pos pengiriman uang ke luar negeri.
Moneygram bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga, Bank Mega, Bank Mutiara, dan institusi lainnya. "Indonesia adalah salah satu negara yang dengan pertumbuhan remmittance (pengiriman uang) yang signifikan di kawasan Asia Pasifik," katanya.
Menurut Wakil Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja, kerja sama dengan Moneygram ini akan menambah pos pengiriman uang ke luar negeri sebanyak 906 cabang. Ini dihitung dari kantor cabang BCA dan kantor kemitraan pengiriman uang BCA berlogo firecash yang berada di dalam dan di luar negeri.
Kelebihan transaksi via Moneygram-Bank BCA ini langsung post to post, serta tidak ada kewajiban untuk membuka rekening. "Jadi PIN yang bersangkutan nanti dibagi pada orang yang akan mereka kirimi uang. Kemudian yang bersangkutan datang ke cabang BCA terdekat," kata Jahja.
Untuk pengiriman sementara dibatasi hingga US$ 2.000 per transaksi, atau kurang lebih Rp 19 juta. Tapi, angka ini akan ditinjau kembali oleh Bank BCA, karena ada permintaan untuk menaikkan batas hingga US$ 3.000.
Selanjutnya, untuk dua bulan pertama, khusus kawasan Hongkong, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi bakal dikenakan ongkos kirim masing-masing 1 dolar Hong Kong, 1 dinar, dan 1 riyal.
FEBRIANA FIRDAUS