TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah meraih laba sebesar 43,61 persen atau Rp 155,74 miliar pada triwulan ini, Bank Bukopin targetkan pertumbuhan laba 20-30 persen akhir tahun nanti.
“Untuk itu, kami juga akan memacu pertumbuhan melalui kemitraan strategis seperti yang kita jalankan sebelumnya," kata Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, lewat siaran persnya, Ahad, 1 Mei 2011.
Glen menjelaskan kenaikan laba bersih Bank Bukopin didorong oleh kenaikan Net Interest Income atau pendapatan bunga bersih sebesar 17,5 persen, yakni dari Rp 408 miliar di kuartal I 2010 menjadi Rp 479 miliar di kuartal I 2011. Akibat dari kenaikan laba tersebut, Return of Asset perusahaan meningkat dari 1,58 persen ke 1,71 persen di kuartal pertama--2011 year on year.
Pendapatan bunga bersih ini disumbang oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga. DPK bank melonjak sebesar 32 persen pada triwulan ini. Atau terkumpul sebesar Rp 43,93 triliun dibanding periode tahun 2010 sebesar Rp 33,29 triliun.
Lonjakan terbesar DPK dikontribusikan oleh lonjakan Giro dan Tabungan yang tumbuh sebesar masing-masing 49,07 persen dan 43,94 persen. Giro tumbuh Rp 11,48 triliun dan tabungan tumbuh Rp 9,03 triliun. Sementara, posisi Deposito naik 21,23 persen menjadi Rp 22.12 triliun pada kuartal pertama ini. Posisi ini mendorong posisi Current Account, Saving Account atau CASA bank meningkat menjadi 47 persen kuartal I 2011 dibanding tahun lalu sebesar 43 persen.
“Pencapaian ini sejalan dengan target yang diberikan perseroan untuk memaksimalkan sumber-sumber dana berbiaya rendah. Dengan naiknya perolehan DPK maka perolehan ini mendorong pendapatan bunga bersih perseroan dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham,” ujar Glen.
Sementara itu, total kredit bank per triwulan I 2010 mencapai Rp 26,31 triliun dibanding perolehan tahun 2010 sebesar Rp 25,52 triliun. Pencapaian ini ditopang oleh lonjakan Kredit Konsumer sebesar 35,5 persen dan Komersial sebesar 58,72 persen.
FEBRIANA FIRDAUS