TEMPO Interaktif, TOKYO - Pemerintah Jepang akan mengambil alih perusahaan listrik nuklir Tokyo Electric Power (Tepco). Pemerintah berniat memberikan dana kucuran atau bail out kepada perusahaan yang sedang mengalami krisis itu.
Koran Mainichi melaporkan harga saham Tepco turun hingga 10 persen setelah pemerintah berniat menyuntikkan dana. "Ini semacam suntikan yang bisa membuat pemerintah ikut mengatur management-nya," demikian dikutip oleh harian Mainichi hari ini Jum'at (¼).
Tepco mendapat kritik keras tentang bagaimana perusahaan itu menangani keadaan darurat di kompleks nuklir Fukushima Daiichi. Kritik ditujukan pada sejumlah kesalahan dan kurangnya kepemimpinan dalam perusahaan itu. Akibatnya saham Tepco anjlok hingga 80 persen sejak bencana berlangsung, modalnya pun terseret dibawah US$ 9 miliar.
Pemerintah Jepang menyatakan belum mengambil keputusan tentang bagaimana menolong perusahaan itu. "Tepco punya tanggungjawab besar terhadap pengungsi dan masyarakat yang terkena dampak," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano. Untuk itu, pemerintah akan memberikan dukungan, termasuk dalam menyediakan listrik kepada masyarakat yang berada dalam cakupan Tepco. Dana kompensasi yang harus Tepco keluarkan kira-kira mencapai USD 130 Miliar.
Reuters | Aqida