Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Iffina, Pengusaha Rotan Tak Patok Target Transaksi  

image-gnews
Rotan. TEMPO/Seto Wardhana
Rotan. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusaha rotan tidak mematok target transaksi pembelian tertentu dalam Pameran Mebel dan Kerajinan Internasional (International Furniture & Craft Fair Indonesia/Iffina) tahun ini. "Kalau pameran transaksi bisa tidak ada sama sekali," kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Seluruh Indonesia, Hatta Sinatra ketika dihubungi, hari ini.

Meski begitu, ia berharap pameran akan berdampak panjang bagi kinerja ekspor tahunan. Tahun lalu, nilai ekspor mebel rotan mencapai US$ 150 juta. Negara tujuan ekspor ke Eropa, Amerika, Afrika, Timur Tengah dan ASEAN.

Adapun tahun ini ekspor diperkirakan stagnan karena nilai tukar dolar melemah dan harga bahan baku naik. "Tapi harga produk tidak naik," ujarnya.

Namun, pengusaha tetap berupaya untuk mempertahankan kinerja ekspor yang sudah pernah dicapai tahun lalu. Caranya, dengan rajin mengikuti berbagai pameran dan upaya promosi lainnya.

Pada Iffina 2011, sedikitnya ada 100 pengusaha mebel rotan yang ikut berpartisipasi. "Bulan lalu kami juga pameran di Jerman, bulan depan akan ikut pameran di Amerika," kata dia.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Ambar Tjahyono mengakui, kinerja ekspor rotan masih belum menggembirakan. "Kontribusinya hanya 7 persen dari total ekspor mebel Indonesia," kata dia.

Asosiasi lalu berusaha ikut mempromosikan furnitur berbahan rotan alam. Untuk mendukung hal itu, pengusaha mebel rotan juga harus terus berinovasi dari segi desainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iffina kali ini, kata Ambar, adalah pameran terbaik di ASEAN. Pameran dihadiri oleh 3500 calon pembeli dari 120 negara seperti Amerika, Afrika dan Australia. Maka, semestinya pengusaha bisa memanfaatkannya dengan baik.

Hal itu membuat Asmindo optimistis target transaksi pembelian pada Iffina dan tiga bulan setelahnya mencapai US$ 400 juta. Target tahun lalu yang hanya US$ 350 juta.

Pada September mendatang, pameran mebel akan digelar lagi di Indonesia. "Pada September nanti kami targetkan ada transaksi pembelian US$ 250 juta," ujarnya.

EKA UTAMI APRILIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

4 Januari 2023

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.


Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

25 Juni 2019

Petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai saat menunjukkan barang bukti sitaan rotan dari dalam kontainer, di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Rabu (18/9). Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ekspor 5 kontainer berisi rotan. TEMPO/Imam Sukamto
Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.


Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

24 April 2016

Penyelundupan ekspor kayu gelondongan Ebony dan Sonokeling. ANTARA/M Agung Rajasa
Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

Indonesia dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.


Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

21 Februari 2016

Pekerja membuat kursi rotan di kawasan Pramuka, Jakarta, 11 Januari 2016. Sekitar 90% rotan dihasilkan dari hutan tropis di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sisanya dihasilkan dari budidaya rotan. TEMPO/Tony Hartawan
Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.


Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

18 November 2015

Pekerja membuat anyaman rotan yang dibuat menjadi parcel di kawasan Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, 30 Juni 2015. Industri rumahan yang khusus membuat parcel tersebut dijual dengan harga Rp 8.500,00 hingga Rp. 10.000,00 perpotongnya. Tempo/Bram Selo Agung
Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade


2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

5 Juli 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.


Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

13 Juni 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.


Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

9 Mei 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor


Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

28 Januari 2013

Pengrajin melapisi kerajinan rotan dengan cat pernis di sebuah industri kerajinan rotan di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. TEMPO/Subekti.
Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.


Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

9 Januari 2012

Pengrajin rotan. TEMPO/Wahyu Setiawan
Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."