Terutama, investasi yang didukung dari pabrik-pabrik yang belokasi di sekitar Tokyo atau Yokohama.
Pernyataan Benny berdasarkan analisa jumlah impor barang-barang dari Jepang. Menurut catatan staf khusus Menteri Perindustian itu, impor Indonesia dari Jepang paling besar adalah mesin. Selain itu, Indonesia juga banyak mengimpor kendaraan dan bagiannya, peralatan listrik, barang karet dan barang dari plastik.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Budi Darmadi mengatakan, saat ini sedang mengecek kepada pemegang merk kendaraan asal Jepang terkait dampak tsunami. "Kami sedang mengecek jaringan pasokan dan menanyakan keberadaan stok barang," kata dia.
Sejauh ini, kata Budi, kondisinya masih aman. Sebab, industri kendaraan di Indonesia banyak menggunakan konten lokal. Diantaranya untuk sepeda motor sudah menggunakan konten lokal sebanyak 95 persen.
Sementara sebagian komponen lain juga diimpor dari Thailand dan beberapa negara lainnya.
Budi memperkirakan gangguan impor Jepang tidak akan terlalu banyak mengganggu industri di Indonesia. "Sebab, tsunami terjadi di pantai timur, sedangkan industri banyak di pantai barat," ujarnya.
"Jadi, masih aman, tapi, kami akan lihat lagi perkembangannya," kata Budi.
EKA UTAMI APRILIA