TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Multistrada Arah Sarana Tbk, produsen ban kendaraan merek Achilles, Corsa dan Strada, berencana membuka pabrik ban baru di luar Pulau Jawa. Tiga wilayah sudah menjadi bidikan perusahaan tersebut yakni Sibolga (Tapanuli Tengah), Kalimantan, dan Sulawesi.
“Mengenai waktunya lihat saja nanti, kami masih melakukan kajian,”ujar Presiden Direktur Multistrada Pieter Tanuri, di depan wartawan setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Graha Media, hari ini (21/2).
Langkah ekspansi tersebut dinilai tepat untuk menurunkan biaya produksi perusahaan. Hingga kini Multistrada masih membeli karet mentah dari pengepul dengan harga lebih mahal dibanding petani.
“Karena terlalu banyak middle man sehingga jatuhnya ke tangan kami mahal,”ujarnya. Sehingga, kalau Multi membuka buka pabrik di sana, biaya produksi bisa ditekan antara 10-15 persen.
Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik akan didapat dari pinjaman bank, dan penyertaan modal perusahaan. Untuk tahun ini, Multistrada membutuhkan sekitar 24 ribu ton karet mentah atau naik 100 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 12 ribu ton karet mentah.
Jumlah tersebut untuk mengejar target peningkatan jumlah produksi ban roda empat sekitar 8 juta unit dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5,5 juta unit ban, sedangkan produksi ban kendaraan roda dua ditarget mencapai 5 juta unit.
Dengan melihat cadangan lahan, salah satunya di Tapanuli Tengah sekitar 200 ribu hektare tanaman karet milik rakyat, Ia optimistis target tersebut akan tercapai. Saat ini, perusahaan membeli karet mentah dari petani sekitar US$ 6 atau sekitar Rp 54 ribu per kilogram.
Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan jika dibeli pengepul sekitar Rp 17 ribu per kilogram. Ia pun yakin dengan adanya kenaikan harga tersebut kesejahteraan petani akan meningkat.
Selain penambahan lahan produksi, perusahaan akan mendidik kemampuan tenaga kerja professional untuk menopang pabrik baru. Di lahan sekitar 10 hektare yang telah disiapkan di Cikarang, perusahaan berencana membangun pusat pelatihan dengan kapasitas 2-3 ribu orang.
Di tempat pelatihan tersebut akan dididik tenaga kerja siap pakai dengan standar kualitas Astra. “Orang terbaik ASTRA kami tarik dulu,” ujarnya.
Dengan tingkat kenaikan penjualan sekitar 10-15 persen sejak Februari lalu, dan asumsi 70 persen untuk ekspor, Multistrada menargetkan penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 3,1 triliun dari seluruh total penjualan.
JAYADI SUPRIADIN