Dalam siaran persnya, Senin (23/8) Bank Mandiri menyatakan penambahan saham disahkan dengan penandatanganan Akta Jual Beli Saham yang telah dilakukan pada Jumat, 20 Agustus 2010 lalu.
Sebelumnya, pada tanggal 9 Desember 2009 telah ditandatangani Share Sale and Purchase Agreement (SSPA) atau Perjanjian Jual Beli dengan Syarat Pendahuluan antara Bank Mandiri dengan National Mutual International Pty. Ltd. (NMI).
AXA Mandiri yang didirikan pada tanggal 5 November 2003, merupakan perusahaan asuransi jiwa hasil joint venture antara Bank Mandiri dan NMI, perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Australia.
Sesuai dengan kesepakatan dalam SSPA tersebut, NMI bersedia untuk menjual 2 persen kepemilikan sahamnya di AXA Mandiri kepada Bank Mandiri sehingga kepemilikan Bank Mandiri pada AXA Mandiri menjadi 51 persen dan Laporan Keuangan AXA Mandiri akan dikonsolidasikan secara menyeluruh ke dalam Laporan Keuangan Bank Mandiri.
Penambahan kepemilikan 2 persen saham tersebut juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham Bank Mandiri yang diperoleh melalui pelaksanaan RUPS Tahunan Bank Mandiri pada tanggal 17 Mei 2010 dan Bank Indonesia berdasarkan Surat No.12/71/DPB1/TPB1-1 tanggal 22 Juli 2010.
Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri Inkawan D Jusi mengatakan Bank Mandiri berkomitmen untuk dapat menjadi institusi penyedia solusi keuangan yang inovatif. “Salah satu cara untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah dengan mengoptimalkan sinergi dan aliansi dengan anak perusahaan. Hal ini sejalan dengan aspirasi untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif,” kata Inkawan.
Sampai saat ini, Bank Mandiri memiliki jaringan anak perusahaan yang menyediakan beragam layanan, mulai dari layanan investment banking melalui PT Mandiri Sekuritas, layanan perbankan syariah melalui PT Bank Syariah Mandiri, layanan specialist bank (niche banking) melalui PT Bank Sinar Harapan Bali, layanan multi-finance melalui PT Mandiri Tunas Finance dan layanan bancassurance melalui AXA Mandiri.
AXA Mandiri mencatatkan kinerja yang baik sejak pertama kali didirikan dengan Aset posisi Juli 2010 tercatat sebesar Rp 7,08 triliun (unaudited) atau meningkat 27,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,55 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 219,25 miliar (unaudited) atau naik 108,2 persen dibandingkan posisi Juli tahun 2009 yang sebesar Rp 105,33 miliar. Return on equity (ROE) per Juli 2010 yang berhasil dibukukan sebesar 86,7 persen, meningkat jika dibandingkan posisi Juli tahun 2009 yang sebesar 55,9 persen.
AGUSSUP