Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indef Khawatir Industri Tidak Bertumbuh Lagi  

image-gnews
Didik J. Rachbini. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Didik J. Rachbini. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta --Ketua Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Didik J. Rachbini mengatakan ada ancaman industri tidak akan bisa bertumbuh lagi karena tidak terlindungi sama sekali. "Pertumbuhan industri pada saat ini tergolong paling rendah dibanding sektor lain seperti jasa, transportasi, perhotelan, perbankan dan keuangan," katanya hari ini (19/8).

Didik menilai pertumbuhan sektor jasa dan konsumsi saat ini lebih dominan. Ini menandakan ada banyak masalah di sektor industri terutama terkait dengan persaingan global. Hal ini dipersulit dengan kenaikan tarif dasar listrik yang akan menurunkan kemampuan industri untuk berproduksi.

Sebagai buktinya sudah banyak industriawan yang terlempar menjadi pedagang karena merasa lebih efisien membeli dan menjual barang dari luar daripada menciptakan produk baru. Akibat dari melemahnya sektor industri adalah tenaga kerja tidak terserap karena tidak tercipta lapangan kerja. "Presiden janjinya pengangguran sampai 6,5 persen akhirnya tidak tercapai kan," katanya.

Jika pemerintah ingin mengembalikan pertumbuhan industri sampai belasan persen seperti beberapa waktu lalu sebelum krisis, maka perlu strategi yang sebaik-baiknya. Seperti memilih industri-industri yang cukup unggul di pasar. Misalnya sawit, kakao, bahkan motor untuk dikembangkan dan diperkuat lagi. Tekanan persaingan juga tidak bisa dibiarkan jika ingin industri kembali bertumbuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Investasi dan Perhubungan Chris Kanter mengatakan,  industri memang mengalami tekanan cukup berat untuk tumbuh ketika menghadapi persaingan dari dalam dan kebijakan yang tidak kondusif seperti kenaikan tarif dasar listrik. "Berat dong buat industri," katanya. Efeknya adalah industri secara keseluruhan mengalami perlambatan meskipun tidak seluruh industri.

KARTIKA CANDRA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Indef: Formula E Beri Efek Berlipat pada Ekonomi Jakarta

24 Juni 2022

(kiri ke kanan) Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus Indef; Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M. Rizal Taufikurahman; pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus pebalap, Ananda Mikola; dan Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad memaparkan tentang dampak ekonomi Formula E Jakarta 2022. Konferensi pers berlangsung di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022. TEMPO/Lani Diana
Survei Indef: Formula E Beri Efek Berlipat pada Ekonomi Jakarta

Indef menyebutkan kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp2,63 triliun atau mendongkrak 0,08 persen PDRB riil.


Indef Tidak Audit Keuangan Formula E, Hanya Melihat Implikasi Ekonomi

20 Juni 2022

Indef Tidak Audit Keuangan Formula E, Hanya Melihat Implikasi Ekonomi

Indef disebut menjadi pengaudit gelaran Formula E Jakarta. Tapi, Indef menyatakan bukan audit, hanya melihat implikasi ekonominya.


Indef: Subsidi Energi Banyak Dinikmati Masyarakat Kalangan Atas

25 Mei 2022

Antrean kendaraan di SPBU Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis malam, 31 Maret 2022. Per 1 April 2022, PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga BBM non-subsidi RON 92 alias Pertamax. TEMPO/ Cristian Hansen
Indef: Subsidi Energi Banyak Dinikmati Masyarakat Kalangan Atas

Indef mencontohkan penyaluran subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang mayoritas dinikmati oleh industri dan perkebunan besar.


Indef Ingatkan Pemerintah untuk Kontrol Penambahan Anggaran Subsidi Energi

25 Mei 2022

Nelayan mengumpulkan jerigen untuk melakukan pengisian bahan bakar solar bersubsidi di SPBU Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu 19 Maret 2022. Nelayan terpaksa mengantre membeli BBM untuk kebutuhan melaut karena bahan bakar solar subsidi di sejumlah SPBU di daerah itu cepat habis. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Indef Ingatkan Pemerintah untuk Kontrol Penambahan Anggaran Subsidi Energi

Indef mengingatkan pemerintah untuk segera membuat strategi agar anggaran subsidi dan kompensasi energi tidak terus melonjak.


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Indef: Tahun Ini, Likuiditas Perbankan Masih Andalkan Deposito

7 Desember 2019

Bank Mandiri Segera Naikkan Bunga Deposito
Indef: Tahun Ini, Likuiditas Perbankan Masih Andalkan Deposito

Instrumen deposito dinilai masih menjadi andalan perbankan untuk menjaga kebutuhan likuiditas hingga tahun ini


Bantah Indef, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

26 November 2019

Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. APBN diharapkan bisa menjadi pendongkrak bagi pertumbuhan ekonomi. Maka program priortas yang masuk dalam pendanaan APBN harus digenjot realisasinya. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Bantah Indef, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Pemerintah yakin Omnibus Law bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.


Indef: Rencana Jokowi Pangkas Eselon Rawan Gejolak

21 Oktober 2019

Indef: Rencana Jokowi Pangkas Eselon Rawan Gejolak

Jika Jokowi merealisasikan pemangkasan jabatan eselon, Indef menyarankan ada masa transisi agar tidak timbul gejolak.


Indef Beberkan Lima Daya Tarik Vietnam bagi Investor Global

11 Oktober 2019

Pekerja menjahit pakaian pelindung khusus yang memenuhi standar yang akan digunakan petugas kesehatan untuk merawat pasien virus ebola  di pabrik berbasis US Lakeland Industries di kota Anqiu di China, 23 Oktober 2014. JOHANNES EISELE/AFP/Getty Images
Indef Beberkan Lima Daya Tarik Vietnam bagi Investor Global

Peneliti senior Indef Enny Sri Hartati menjelaskan laporan World Bank terkait relokasi sejumlah pabrik China ke sejumlah negara, kecuali Indonesia


Indef Sebut Cadangan Devisa RI Anjlok Akibat Perang Dagang

8 Oktober 2019

Ilustrasi mata uang asing. (Euro, dolar Hong Kong, dolar A.S., Yen Jepang, Pounsterling Inggris, dan Yuan Cina).  REUTERS/Jason Lee
Indef Sebut Cadangan Devisa RI Anjlok Akibat Perang Dagang

Cadangan devisa pada akhir September anjlok dibandingkan Agustus lalu.