Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan dalam empat tahun kedepan ada 10,7 juta lapangan kerja baru. Itu dilakukan dengan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi pada 2014 berada di kisaran 7 sampai 7,7 persen. “Ini diharapkan mampu memperluas lapangan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran,” kata Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan di depan Sidang Bersama DPR dan DPD.
Menurut Harry, angka 10,7 juta lapangan kerja baru itu bisa saja sebuah angka yang realistis selama pola belanja yang diterapkan pemerintah mengarah pada padat karya. Selain itu, kata dia investasi yang tumbuh adalah investasi yang banyak menyerap lapangan kerja. “Kalau tidak ada koordinasi yang kuat kepada program yang banyak menyerap lapangan kerja, 10,7 juta itu tidak mungkin,” katanya.
Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pertumbuhan ekonomi akan banyak ditopang oleh pertumbuhan sektor manufaktur. Dia mengatakan ini bisa dilihat dari capaian ekspor yang menunjukkan membaiknya sektor manufaktur. “jadi tidak lagi hanya mengandalkan sektor konsumsi,” katanya.
Hatta mengatakan pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi tidak saja ditopang oleh sektor konsumsi, tapi juga oleh investasi dan manufaktur yang kuat. “Kita mendorong pertumbuhan diatas 6 persen, angka itu sangat-sangat bisa tercapai,” katanya.
Hatta sepakat dengan hitungan Harry, yaitu setiap satu persen pertumbuhan ekonomi menyerap 300 ribu tenaga kerja. Menurut dia, target pertumbuhan 7 sampai 7,7 persen pada 2014 adalah asumsi yang realistis, Saat ini, kata dia ekonomi sudah tumbuh 6,2 persen, diatas yang dioperkirakan. Tahun depan realiasasi pertumbuhan ekonomi ada pada 6,3 persen. “Indikasi makro pertumbuhan ekonomi itu akan terlampaui,” katanya.
IQBAL MUHTAROM