Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apindo Minta Pemerintah Lebih Memperhatikan UKM  

image-gnews
UMKM. TEMPO/Prima Mulia
UMKM. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebab, UKM memiliki prospek yang sangat besar untuk maju. "UKM itu merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. 99 persen perekonomian di Indonesia terdiri dari UKM," ujar Ketua Dewan Pengurus Nasional Apindo Sofjan Wanandi seusai konferensi pers di Permata Kuningan, Senin (9/8).

Menurut dia, UKM merupakan bentuk pemerataan pada perekonomian di Indonesia. Hal itu juga sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja kepada masyarakat. "Saat ini, Apindo ingin konsentrasi untuk membantu mereka," ujarnya. Dia menyebutkan, pihaknya akan memberikan bantuan seperti mencarikan rekanan, mencari tempat UKM bisa berjualan, modal, serta pemasaran buat mereka.

Sebelumnya, Apindo bekerja sama dengan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Indonesia Business Association of Shanghai (IBAS), KIKT, dan Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit) mengirimkan sekitar 50 UKM yang terdiri dari sektor makanan dan minuman, garmen, serta kerajinan tangan (handycraft) ke Shanghai, Cina. Di sana mereka mendapatkan pembelajaran serta tawaran dari berbagai perusahaan di Cina.

Bagi Sofjan, ekspor Indonesia ke Cina semakin terbuka lebar dengan adanya ketertarikan Cina terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh UKM Indonesia. Namun, ujarnya, baik pihaknya maupun pemerintah harus mendorong dengan bantuan. "Karena ukuran UKM di Indonesia masih kecil," ujarnya.

Dia mencontohkan, kerajinan arang tempurung kelapa yang sangat berpotensi di Cina. Salah satu perusahaan di Cina meminta ekspor dari Indonesia untuk arang asalan sebanyak 1 juta ton per tahun dan karbon aktif 1 juta per tahun. "Tidak mungkin satu UKM mencukupi kebutuhan itu," ujarnya.

UKM di berbagai daerah, katanya, mesti bekerja sama agar bisa mencapai apa yang diminta oleh Cina. "Ini yang harus dilakukan perwakilan Apindo di daerah," tutur dia.

Menurut perwakilan Apindo di Kepulauan Riau dan Batam, Lusi Efriani, jika kebutuhan perusahaan di Cina bisa dipenuhi oleh UKM di Indonesia, bisa menyedot tenaga kerja yang tidak sedikit. "Dengan modal kecil dan teknologi yang sederhana, usaha seperti ini dapat membutuhkan sekitar 300 ribu pekerja," ujar Lusi yang juga menjadi pengusaha arang.

Menurut Ketua Bidang UKM, Gender, dan Sosial Apindo, Nina Tursino, UKM berpotensi untuk berkembang pesat di negara lain terutama Cina. "Untuk Cina, potensinya luar biasa. Asal tidak mengirimkan produk yang telah diproduksi Cina," ujarnya.

Dari tiga sektor yang menjadi perwakilan UKM di Cina, kata Nina, kerajinan tangan paling diminati. Sebab, tawaran seperti arang tempurung kelapa menjadi tantangan tersendiri untuk para UKM di Indonesia untuk memenuhinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara untuk garmen, tutur dia, UKM banyak menerima tawaran untuk membuat baju anak-anak dan dewasa yang kelasnya menengah ke atas. "Sarung dan batik Indonesia juga menarik perhatian mereka," kata dia.

Untuk makanan dan minuman, ujarnya, Cina meminta agar Indonesia mengekspor markisa sebagai perasa makanan, rumput laut, tepung tapioka, serta makanan ringan seperti amplang dan bumbu-bumbuan. "Untuk ini juga kami mengharapkan dukungan pemerintah agar UKM diberikan proses yang cepat untuk memperoleh SNI (Standar Nasional Indonesia)," katanya.

Sofjan melanjutkan, sampai saat ini, ekspor Indonesia ke Cina terbilang tidak banyak berubah. Sebab, yang diekspor merupakan bahan mentah seperti gas, kelapa sawit, batu bara, dan minyak. sedangkan untuk manifaktur sangat kurang. "Selain pemerintah, UKM di Indonesia juga butuh bantuan Cina agar memfasilitasi sehingga terjadi keseimbangan dalam kredit. Jangan sampai terlalu banyak defisit," ujarnya.

Saat ini,  UKM di Indonesia menemui kendala yang utama soal modal serta pemasaran.

SUTJI DECILYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo-Gibran Unggul di Hitung Cepat, Pengusaha Masih Menunggu Kabinet dan Oposisi

17 Februari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan (kiri) didampingi moderator Gita Wirjawan saat menyampaikan paparan dalam acara Dialog APINDO Capres 2024 dengan tajuk
Prabowo-Gibran Unggul di Hitung Cepat, Pengusaha Masih Menunggu Kabinet dan Oposisi

Pengusaha masih wait and see kendati Prabowo-Gibran unggul di hitung cepat. Mereka menunggu menteri ekonomi. Situasi oposisi juga menentukan.


Terpopuler: Kemenhub Sebut 107,63 Juta Orang Lakukan Perjalanan saat Nataru, Calon Presiden Anies dan Ganjar Soroti Hal-hal Ini

12 Desember 2023

Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama 1 di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 23 Desember 2022. Arus mudik Natal dan Tahun Baru 2023 yang melewati gerbang tol tersebut hingga pukul 21:07 WIB terpantau lancar . ANTARA /Rivan Awal Lingga
Terpopuler: Kemenhub Sebut 107,63 Juta Orang Lakukan Perjalanan saat Nataru, Calon Presiden Anies dan Ganjar Soroti Hal-hal Ini

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengungkapkan jumlah pergerakan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini melonjak drastis.


13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan

16 Oktober 2023

Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya. Foto: Canva
13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan

Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya.


Ragam Komentar soal Biaya Tambahan QRIS, dari Pedagang hingga Pembeli

16 Juli 2023

Kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk bertransaksi membeli kebutuhan pokok di Pasar Mayestik, Jakarta, Senin, 10 Juli 2023. Bank Indonesia telah mengimbau pedagang tidak boleh membebankan biaya itu kepada konsumen pengguna QRIS. Tempo/Tony Hartawan
Ragam Komentar soal Biaya Tambahan QRIS, dari Pedagang hingga Pembeli

Keputusan Bank Indonesia membebankan biaya tambahan QRIS menuai beragam reaksi dari masyarakat, baik pihak pembeli maupun pedagang.


Asosiasi Pengusaha Perkirakan Ada Gelombang PHK Tahun Ini, Apa Sebabnya?

11 Juli 2023

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir; Sekretaris Jenderal, Suhanto; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi; Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani; serta Direktur Utama PT Debindo Multi Adhiswasti, Budiarto Linggowijono meluncurkan Trade Expo Indonesia ke-38 yang mengangkat tema
Asosiasi Pengusaha Perkirakan Ada Gelombang PHK Tahun Ini, Apa Sebabnya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan akan ada gelombang PHK atau pemutusan hubungan kerja pada tahun ini. Apa sebabnya?


Otak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik

27 Juni 2023

Salah satu karyawan Pusakaing yang bertugas mengecap motif batik di atas kain pada Rabu, 14 Juni 2023.Dokumentasi: Istimewa.
Otak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik

Kisah Yandi menjajal usaha bisnis batik.


Ragam Respons soal Kabar Toko Buku Gunung Agung yang Bangkrut dan PHK Karyawan

24 Mei 2023

Pengunjung saat melihat koleksi buku yang di jual di Toko Buku Gunung Agung di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Gunung Agung merupakan salah satu perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Ragam Respons soal Kabar Toko Buku Gunung Agung yang Bangkrut dan PHK Karyawan

Aspek Indonesia, Apindo, hingga Direksi buka suara soal kabar Toko Buku Gunung Agung yang bangkrut dan PHK ratusan karyawan.


Apindo Pastikan Anggota Bayar THR Tepat Waktu Tanpa Dicicil, Ekonomi sudah Pulih

5 April 2023

Hariyadi B. Sukamdani  Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Tempo/Aqsa Hamka
Apindo Pastikan Anggota Bayar THR Tepat Waktu Tanpa Dicicil, Ekonomi sudah Pulih

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani memastikan anggota asosiasi tersebut akan bayar THR tepat waktu dan tanpa dicicil.


Dorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor

11 Februari 2023

Dari kiri: Redaktur TEMPO Ali Nur Yasin (moderator), Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM Ir. R.S Hanung Harimba Rachman, Wakil Ketua KPPU Dr. Guntur Syahputra Saragih, dan Peneliti Indef Nailul Huda, memperlihatkan karikatur dalam acara ngobrol @tempo Economic Outlook 2021: Peluang Ekonomi Digital dalam Mendukung Ketangguhan UMKM yang diselenggarakan oleh TEMPO Media Grup dan TEMPO Data Science di Gedung TEMPO, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. TEMPO/Ismail
Dorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor

Deputi Usaha Kecil dan Menangan (UKM) Kemterian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan pemerintah ingin UKM naik kelas ke pasar global


BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

Ilustrasi pekerja
BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.