Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Revitalisasi Industri Gula Bisa Berjalan Tanpa Penambahan Lahan  

image-gnews
TEMPO/Agung Putra
TEMPO/Agung Putra
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil menilai program revitalisasi industri gula untuk tujuan swasembada masih bisa dicapai tanpa penambahan lahan kebun tebu. "Kalau produktifitas kebun dan pabrik ditingkatkan," katanya, Sabtu (5/6).

Arum menjelaskan saat ini luas areal lahan tebu nasional mencapai 450 ribu hektar dengan tingkat produktifitas 80 ton per hektar. Jumlah ini tergolong kecil. Sementara rata-rata rendemen yang dihasilkan tebu lokal di pabrik saat ini juga masih kecil yaitu sekitar 7,5 persen.

Jika produktivitas kebun tebu bisa ditingkatkan sampai 100 ton per hektar, maka dalam satu tahun produksi tebu bisa mencapai 45 juta ton per tahun. Dan apabila kemampuan pabrik gula diperbaiki sehingga bisa menghasilkan rendemen sampai 10 persen, maka dalam satu tahun bisa dihasilkan 4,5 juta ton gula.

"Konsumsi nasional sebenarnya tidak sampai lima juta ton. Kalau rata-rata konsumsi gula per kapita per tahun 17 kilogram, maka kebutuhan gula nasional cuma empat juta ton. Masih ada surplus 500 ribu ton," terang Arum.

Arum menjelaskan hal ini menanggapi kemungkinan moratorium (penghentian sementara) konversi lahan gambut dan hutan alam. Moratorium ini dikuatirkan akan menghalangi rencana perluasan lahan tebu sehingga menghambat revitalisasi industri tebu.

Skema mencapai swasembada gula yang dijelaskan di atas, lanjut Arum, bisa dicapai dalam dua tahun. Peningkatan produksi tebu bisa dilakukan dengan menanam bibit dengan kualitas yang lebih baik. Sementara peningkatan rendemen bisa dilakukan jika mesin pabrik diperbarui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kenyataannya di luar negeri bahkan di Lampung sudah ada jenis tebu yang bisa menghasilkan sampai 100 ton per hektar. Artinya di Jawa juga bisa," tuturnya.

Meski begitu Arum mengakui beberapa pabrik gula memang kekurangan supply tebu sehingga banyak yang berada dalam status idle atau tidak produktif. Sehingga diperlukan perluasan lahan. Namun beberapa pabrik justru sudah overcapacity.

KARTIKA CANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Pajak Sembako, Petani Tebu: Harusnya Diberi Stimulus, Bukan Dibebani PPN

11 Juni 2021

Sejumlah kelompok petani tebu seluruh Indonesia melakukan aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Aksi demo tersebut dilakukan petani lantaran dinilai belum ada upaya pemerintah membantu petani, khususnya harga gula lokal yang semakin rendah. TEMPO/Rizki Putra
Tolak Pajak Sembako, Petani Tebu: Harusnya Diberi Stimulus, Bukan Dibebani PPN

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) tegas menolak rencana pemerintah mengenakan PPN sembako.


Importir Wajib Beli Gula Petani, Asosiasi Yakin Harga Membaik

11 Juli 2020

Pedagang menimbang gula pasir eceran di Pasar Senen, Jakarta, Seni, 16 Maret 2020. Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan kembali menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk 550 ribu ton gula. Langkah impor dilakukan, karena menurut Suhanto, harga gula di pasar masih terbilang cukup tinggi yakni sekitar Rp 20 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Importir Wajib Beli Gula Petani, Asosiasi Yakin Harga Membaik

Pemerintah akan mewajibkan importir membeli gula di level petani untuk mencegah anjloknya harga akibat kebijakan impor.


Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).


Gula Rafinasi Rembes ke Hotel dan Cafe, APTRI: Fenomena Gunung Es

3 November 2017

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Agung Setya, menggelar rilis pengungkapan penyimpangan distribusi gula rafinasi yang dikemas shacet untuk dijual kepada beberapa hotel dan kafe di Jakarta. Rilis dilakukan di ruang  Dittipideksus lantai 3, Gedung Surachman, Kementerian KKP Jakarta, 1 November 2017. Modus yang dilakukan mengemas gula rafinasi menjadi gula untuk hotel-hotel. AMSTON PROBEL
Gula Rafinasi Rembes ke Hotel dan Cafe, APTRI: Fenomena Gunung Es

Merembesnya gula rafinasi ke hotel dan restoran merupakan indikasi lemahnya pengawasan pemerintah terhadap jalur distribusi komoditas tersebut.


APTRI Mengeluh Gula Tani Tak Laku Karena PPN

8 Agustus 2017

ANTARA/Arief Priyono
APTRI Mengeluh Gula Tani Tak Laku Karena PPN

Petani tebu yang tergabung di APTRI mendatangi kantor Kementerian Perdagangan untuk melaporkan keluhan gula petani yang sudah sebulan tak laku.


APTRI Dukung Lelang Online Cegah Rembesan Gula Rafinasi

20 Juli 2017

Petani tebu se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia berunjukrasa di depan gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (17/9). Dengan delapan pabrik gula rafinasi yang telah ada, produksi gula sudah melebihi kebutuhan industri makanan dan minuman. TEMPO/Aditia Noviansyah
APTRI Dukung Lelang Online Cegah Rembesan Gula Rafinasi

Lelang bersama itu gula rafinasi bisa terkontrol harganya, dengaan catatan harganya jangan di bawah HPP,


Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

5 Juni 2017

Suasana pabrik gula Colomadu lengang pada hari biasa, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. TEMPO/Tulus Wijanarko
Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.


PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

25 Mei 2017

Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor.  dok Tempo/Arie Basuki
PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.


Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

16 Januari 2017

Seorang pedagang sedang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/12). Menjelang tutup tahun ini, harga gula pasir naik sekitar Rp 2.000 dari kisaran harga Rp 9-10 ribu beranjak menjadi Rp 11-12 ribu. TEMPO/Dinul Mubarok
Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.


APTRI Tak Setuju Pemerintah Impor Gula

8 Juni 2016

GUla impor. TEMPO/Dinul Mubarok
APTRI Tak Setuju Pemerintah Impor Gula

Kebijakan impor gula ulah pihak tertentu yang ingin mendapatkan hak impor dan memainkam harga