Pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelaskan, akibat aksi tersebut seluruh mata uang dunia melemah, termasuk rupiah. Namun untuk rupiah, dia melanjutkan, pelemahan tak terlalu banyak.
"Ini sementara saja dan BI selalu ada di pasar," ujar dia saat ditemui usai Perpisahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta, Rabu (19/5).
Melemahnya mata uang Uni Eropa, euro, terjadi setelah Kanselir Angela Merkel mengatakan paket penyelamatan sebesar 750 triliun euro yang digelontorkan pekan lalu tak akan memberikan perbaikan permanen pada ekonomi negara anggota yang tengah melemah.
Euro sedikit membaik setelah Bank Sentral Eropa menyatakan akan menyerap dana 16,5 triliun euro dari pasar untuk mengkompensasi pembelian obligasi hingga 14 Mei, dan Yunani akan menerima pinjaman darurat tahap pertama besok.
Adapun untuk penutupan perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (19/5), rupiah ditransaksikan di level 9.200 per dolar Amerika Serikat. Angka itu melemah 83 poin atau minus 0,95 persen ketimbang penutupan sehari sebelumnya di level 9.113 per dolar Amerika.
RIEKA RAHADIANA | GUARDIAN CO.UK