"Kami berharap nantinya dapat bekerja sama dengan seluruh vendor Medco," kata Pemimpin Divisi BNI, Dinno Indiano, dalam acara Medco E&P Indonesia Vendor Gathering in Collaboration with BNI di Jakarta, (11/5).
Ada sekitar 1.000 vendor yang bernaung di bawah Medco E&P Indonesia. Untuk Mei, kata Dinno, telah ada dua vendor yang menandatangani kontrak peminjaman dengan BNI. "Tahun ini kami ingin mensosialisasikan ke seluruh vendor Medco," ujarnya.
Menurut Direktur Business Shared Services Medco E&P Indonesia, Syamsurizal Munaf, dana pinjaman akan digunakan sebagai biaya pengadaan barang dan jasa atau biaya operasional. Pembayaran ke BNI akan dilakukan oleh Medco E&P selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). "Dengan cara ini diharapkan akan lebih mudah dan cepat," tuturnya.
Direktur Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah BNI Achmad Baiquni, mengatakan kredit yang dikucurkan BNI di bidang perminyakan per Maret 2010 sebesar 3 persen dari total kredit Rp 120 triliun. "Diharapkan bisa terus meningkat," katanya.
Batas nominal peminjaman dana kepada vendor tergantung kualifikasi vendor yang bersangkutan. "Jika termasuk usaha kecil, pinjaman dapat mencapai Rp 10 miliar. Untuk usaha menengah maksimal memperoleh Rp 150 miliar," ujar Baiquni.
MAHARDIKA SATRIA HADI