Kepala Divisi Komunikasi PT Semen Gresik Syaifudin Zuhri mengatakan, Banyuwangi dipilih karena letak wilayahnya strategis untuk menjangkau Indonesia kawasan timur. Apalagi selama ini permintaan dan tingkat pertumbuhan Semen Gresik di daerah sekitar Banyuwangi, seperti Jember, Situbondo, Lumajang, Bondowoso, serta Bali, cukup tinggi.
"Kajian memilih Banyuwangi sudah kita lakukan lima tahun lalu," kata Syaifudin kepada Tempo, Selasa (30/3). Alasan lain, pengiriman semen ke Indonesia bagian timur selama ini terhambat dengan melubernya lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sementara bila di Banyuwangi, pengiriman bahan bisa dilakukan dengan kapal dari Gresik ke Pelabuhan Tanjung Wangi.
Packing plant merupakan peralatan penyimpanan semen lengkap dengan sistem unloading dan loading yang efektif dan efisien. Peralatan ini dilengkapi silo daya tampung semen 10.000 ton dengan kapasitas release minimal 300 ton per jam dan packing machine dengan kapasitas release minimal 2.200 kantong per jam. "Packing Plant di Banyuwangi sama dengan yang kita dirikan di Ciwandan, Banten," ujarnya.
Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi A. Haris Harsono membenarkan rencana pendirian packing plant Semen Gresik tersebut. "Saat ini masih mengurus perizinan," kata Haris. Menurut dia, pabrik itu akan didirikan di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Banyuwangi. Pemerintah Banyuwangi, kata dia, menyambut baik pendirian tersebut asalkan seluruh perizinan dilakukan secara prosedural, dan aman bagi lingkungan.
IKA NINGTYAS