“Kami perkirakan akan mulai beroperasi awal 2012,” ujar Christian Kartawijaya, Direktur Keuangan Indocement, dalam Paparan Publik, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/3).
Untuk membangun pabrik tersebut, perseroan membutuhkan dana sekitar US$ 40 juta atau sekitar Rp 368 miliar. Sampai September 2009, kas perusahaan sebesar Rp 1,7 triliun, sedangkan untuk membangun pabrik tersebut dibutuhkan dana sebesar US$ 60 juta atau setara Rp 642 miliar.
Jika kondisi pasar domestik tetap tinggi, Indocement berencana melakukan ekspansi dengan membangun pabrik semen baru dalam 3-4 tahun ke depan. “Tapi sampai saat ini kami masih dalam tahap survei geologi dan studi kelayakan,” kata Christian.
Jika terealisasi, pada 2014 pabrik itu diproyeksikan beroperasi dengan total kapasitas 2-3 juta ton semen per tahun. Saat ini perseroan sedang fokus di dua lokasi, yaitu antara Citeureup dan Tarjun, di Kalimantan Selatan. Satu lagi di daerah Jawa Tengah.
ARIE FIRDAUS