Hal itu dikemukan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Madjdi di Mataram, Senin (15/2) pagi. "Untuk meningkatkan pendapatan petani, gudang dan tempat penyimpanan perlu direvitalisasi," katanya kepada wartawan.
Pernyataan itu disampaikan setelah memperoleh paparan potensi unggulan dari Gubernur Zainul Madjdi di ruang kerjanya. Dari Bandara Selaparang, Mataram, Mari Elka kemudian menggunakan helikopter melakukan peninjauan ke kawasan perkebunan dan peternakan di Kabupaten Sumbawa.
Menurut dia, Nusa Tenggara Barat memiliki potensi di bidang pertanian, seperti jagung, beras, dan kedelai. Namun ia mengingatkan manajemen pengelolaannya. Mulai dari pengelolaan investasi agar pendapatan petani meningkat. "Utamanya pergudangannya atau kalau untuk ikan ya storage (penyimpanan) yang perlu diperbaiki,’’ ujarnya.
Pemerintah, kata Mari Elka, sudah memetakan semua gudang milik pemerintah yang akan diperbaiki itu. Dalam tiga tahun ke depan akan direvitalisasi. Dengan perbaikan gudang dan tempat penyimpanan, berarti barang bisa disimpan lebih lama dan menjamin kualitas tetap baik.
Keperluan perbaikan pergudangan di Indonesia dinilai sangat mendesak karena sejak 1980 gudang tersebut tidak pernah direvitalisasi. "Jadi bisa dibayangkan kondisinya," ujarnya. Mari Elka menambahkan, setelah digudangkan harus ada referensi harga supaya petani mendapatkan harga yang layak. Sehingga barangnya bisa dijadikan agunan untuk mendapatkan pinjaman perbankan.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Barat Mahmud Zainal ketika dikonfirmasi mengenai gudang yang dimilikinya, menyebutkan sekitar 40 unit yang ia miliki mampu menampung 99 ribu ton. "Kalau ditanya berapa yang harus diperbaiki, perlu diinvetarisasi dulu," ucap dia.
Demikian pula dengan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nusa Tenggara Barat M Nur Asikin. Ia menyatakan, pihaknya memiliki gudang yang sejak 1980 belum pernah diperbaiki. Jumlahnya sekitar 80 persen dari 124 koperasi unit desa dengan kapasitas 30 hingga 1.000 ton. "Kalau ada rencana pemerintah membantu perbaikan, ya nanti kita lakukan perhitungan," ujarnya.
SUPRIYANTHO KHAFID