Presiden Direktur John D. Item menjelaskan pihaknya melihat peluang yang bisa diambil pada 2010 setelah pelaku ekonomi melakukan konsolidasi tahun lalu akibat krisis keuangan global. "Dalam rencana, kami akan meluncurkan tiga produk di sektor riil," ujarnya di kantor Danareksa, Rabu (13/1).
Bulan ini Danareksa Investment mendapat tambahan dana kelolaan Rp 1 triliun. Hingga kini Danareksa Investment telah mengelola 37 produk reksa dana. Tiga produk yang akan diluncurkan tahun ini yaitu Danareksa Indeks Syariah (Dinar) bekerja sama dengan PT Avrist Assurance, produk reksadana saham, dan produk reksa dana pendapatan tetap (RDPT) real estate.
Dia menjelaskan, masuknya Danareksa Investment di produk reksa dana saham karena banyaknya permintaan nasabah modal besar (big capital) yang ingin berinvestasi pada modal menengah (middle capital). "Pengembaliannya lebih tinggi," ucapnya.
Mengenai tambahan produk di RDPT, menurut John industri RDPT memiliki prospek yang cukup baik karena dalam tahap awal dan memiliki komisi yang lebih besar dari penerbitan saham publik. Selain itu, RDPT banyak digunakan oleh perusahaan yang tak bisa mengakses pendanaan ke perbankan.
Tahun lalu perusahaan mencatat pendapatan lebih dari Rp 40 miliar, sebagian besar berasal dari management fee. Tahun ini Danareksa Investment menargetkan pendapatan sekitar Rp 60-70 miliar. Sementara laba bersih yang tahun ini mencapai Rp 30 miliar ditargetkan menembus Rp 45-50 miliar pada tahun ini.
RIEKA RAHADIANA