"Penggunaan secara resmi nama baru perseroan ini semakin meningkatkan sinergi yang dilakukan XL sebagai bagian dari Axiata Group Berhad untuk menjadi operator selular terdepan di kawasan regional khususnya Indonesia,” kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/12).
Perubahan penggunaan nama perseroan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada pertengahan November lalu. Dengan mengusung nama baru, XL berharap bisa lebih memperluas basis pelanggan dan memberikan kualitas layanan yang lebih baik.
Axiata Group Berhad (Axiata Group) melalui Indocel Holding Sdn Bhd memiliki saham mayoritas XL sebesar 86,5 persen. Sisa saham dikuasai Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd sebesar 13,3 persen, dan saham publik 0,2 persen.
Sebagai bagian dari Axiata Group, XL bergabung bersama operator seluler lain di kawasan Asia, seperti Aktel (Bangladesh), HELLO (Cambodia), Idea (India), MTCE (Iran), Celcom (Malaysia), Multinet (Pakistan), M1 (Singapore), Samart (Thailand), dan Dialog (Sri Lanka).
BOBBY CHANDRA