TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur PT Metro Realty TBK Arief Thamin mengaku sengaja mengalihkan usaha ke apartemen, karena disektor super market persaingan amat ketat. Metro pernah berjaya beberapa tahun lalu, tapi sejak dua tahun lalu sudah tidak menjalankan bisnis super market.
“Persaingan supermarket yang ada saat ini memang sangat ketat, maka kami akan menjadikan gedung Metro di Pasar Baru dilengkapi dengan apartemen eksekutif,” kata Arief, saat paparan publik di Jakarta, Kamis (10/12).
Rencananya gedung 10 lantai yang sudah berusia 30 tahun tersebut direnovasi untuk pertokoan dan apartemen. Kusus untuk apartemen akan dibuat di empat lantai dengan kapasitas 80-an kamar.
Pembangunan dan renovasi tersebut sudah mulai dilakukan dengan disiapkannya dana internal perseroan sekitar Rp 70 miliar. Sarana dan prasarana gedung masih harus dilengkapi seperti perbaikan lift, lokasi parkir dan lainnya.
Arief menjelaskan, bidang usaha properti harus bersaing dengan banyaknya bangunan baru yang dibangun dengan berbagai konsep dan fasilitas. Sementara penyewa pertokoan tidak bertambah sehingga diperlukan renovasi total untuk menarik tenant.
Menurut Sukardi Sinarta, Direktur Keuangan Metro, hingga triwulan ketiga 2009 Metro membukukan pendapatan usaha Rp 19,2 miliar. Hal itu didapatkan dari usaha sewa dan pengelolaan gedung. Sedangkan laba usaha perseroan pada periode yag sama mencapai Rp 917,6 juta dengan aktiva sebesar Rp 89,4 miliar.
“Kawasan Pasar Baru merupakan padat perdagangan dan orang butuh tempat menginap selain hotel, jadi kami sengaja membidik daerah ini untuk menyediakan empat tinggal sekalian tempat belanja,” kata Sukardi.
MUH SYAIFULLAH