TEMPO Interaktif, Jakarta -Melonjaknya bursa saham Wall Street yang kemudian diikuti bursa regional, kembali menjadi sentimen positif bagi bursa lokal. Naiknya harga minyak dan emas yang memicu kenaikan komoditas lainnya juga turut menangkat indeks.
Alhasil, pada perdagangan sesi pertama Rabu (2/12) siang ini indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia kembali menguat 18,602 (0,76 persen) ke level 2.471,103 dari posisi penutupan kemarin yang berada di 2.452,501.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat siang ini berada di level 9.420, atau menguat 25 poin dari penutupan transaksi Selasa kemarin yang berada di 9.455 per dolar Amerika. Analis dari PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra menjelaskan banyaknya sentimen positif dibursa membuat indeks hari ini masih berpotensi ditutup diteritori positif.
Pertama, penguatan indeks Dow Jones sebesar 127 poin, dan rencana Dubai World merestrukturisasi utangnya senilai US$ 26 miliar memberikan sentimen positif bagi investor Amerika. Kedua, bursa regional yang masih kondusif, serta nilai tukar rupiah yang masih stabil juga turut mendorong penguatan bursa lokal. “Dan indekspun mampu melanjutkan kenaikan,” ujarnya.
Sebanyak 100 saham berhasil menguat, dan hanya 40 saham yang turun, srta 52 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga. Volume perdagangan mencapai 2,27 miliar, dengan nilai transaksi Rp 2,2 triliun, serta frekuensi sebanyak 49,13 ribu kali. Investor asing kembali melakukan akumulasi saham dengan mencatat pembelian bersih senilai Rp 114,79 miliar.
Saham-saham yang kembali menjadi motor penggerak indeks antara lain: Bank Mandiri nak Rp 125 menjadi Rp 4.675, Bank BRI menguat Rp 200 menjaid Rp 7.800, INCO menguat Rp 150 menjadi Rp 3.750.
Bumi Resources naik Rp 75 menjadi Rp 2.550, Astra Agro Lestari melsat Rp 850 menjadi Rp 23.800, Indocement naik Rp 350 menjaid Rp 11.600, serta Gudang garam naik Rp 650 menjadi Rp 18.350 per saham. Maxi memperkirakan pergerakan indeks hari ini akan berada dalam kisaran antara 2.440 hingga 2.500.
VIVA B KUSNANDAR