TEMPO Interaktif, Jakarta -Pekan ini indeks diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Walau pada akhir pekan lalu indeks harga saham gabunga (IHSG) Bursa Efek Indonesia berhasil naik, namun gagal bertahan di level psikologis 2.400.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menjelaskan, investor menilai saat ini belum ada sentimen positif yang mampu mendukung indeks kembali ke tren menguat atau bullish.
Pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh laporan keuangan korporasi, dan data ekonomi AS, serta laporan kinerja triwulan emiten domestik. “Selain itu, saham – saham kelompok Bakrie masih akan berpengaruh terhadap bursa pekan ini,” paparnya. Dan indeks hari ini diproyeksikan akan bergerak dikisaran antara 2.381 hingga – 2.415.
Walaupun cukup bergejolak, indeks sepekan kemarin masih mencatat kenaikan sebesar 27,405 poin (1,16 persen) ke level 2.395 dari posisi pekan sebelumnya 2.367,701.
Indeks, masih menurut Purwoko, sepekan kemarin pergerakannya sangat tajam karena dipengaruhi oleh faktor global seperti data ekonomi AS dan indeks Dow Jones. Dan dari faktor domestik sendiri dirilisnya data inflasi, dan dipertahankannya suku bunga BI Rate.
“Kondisi politik dalam negeri yang memanas akibat kasus Bibit – Chandra sedikit banyak juga turut mempengaruhi bursa saham,“ tuturnya. Bursa regional pagi ini dibuka beragam, bursa Australia naik 1,11 persen, bursa Selandia Baru naik 0,16 persen, bursa Sinapura naik 0,14 persen. Namun bursa Tokyo justru turun 0,58 persen.
VIVIAN B KUSNANDAR