TEMPO Interaktif, Jakarta - Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) menargetkan peningkatan konsumsi telur dan ayam broiler selama lima tahun ke depan.
Ketua umum GPPU Krissantono mengatakan saat ini rata-rata konsumsi ayam broiler adalah 4,8 kilogram per kapita setiap tahun, sementara konsumsi telur sekitar lima kilogram per kapita.
Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi tujuh kilogram per kapita tiap tahun untuk konsumsi broiler. Sedangkan konsumsi telur diharapkan bisa meningkat sampai delapan kilogram per kapita per tahun.
"Konsumsi ayam broiler kita masih cukup rendah dibandingkan negara tetangga," kata Krisanto. Negara tetangga seperti Thailand mengkonsumsi 12,5 kilogram ayam broiler per kapita tiap tahun dan Jepang lebih dari 15 kilogram per kapita setiap tahun.
Sementara itu produksi telur di Indonesia pada tahun 2007 sekitar 1,15 juta ton. Angka ini memang cukup tinggi dibanding produksi negara tetangga di ASEAN. "Karena kita memiliki kekuatan dalam kapasitas industri yang masih sangat besar," kata Krissantono.
Dengan kapasitas industri tersebut, Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor hasil unggas. Peningkatan konsumsi telur dan ayam juga akan memicu peningkatan di industri ternak lainnya seperti industri pakan dan obat.
Krissantono mengatakan saat ini terdapat 32 breeding farm aktif yang tersebar di 140 lokasi di seluruh Indonesia. Breeding farm ini memiliki kapasitas mesin total mencapai 36 juta per minggu. Namun Indonesia masih mengekspor ayam dan telur.
KARTIKA CANDRA