TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah tak lagi menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Prof Anwar Nasution akan kembali ke kesibukan lamanya. “Jadi pembicara dari satu dan lain seminar,” katanya.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini memang menjadi langganan pembicara berbagai seminar. Jadwalnya untuk beberapa hari ke depan sudah penuh. Hari ini Anwar bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat untuk memenuhi undangan lembaga keuangan Brooking Investment. Dari sana dia langsung beranjak ke Jepang untuk tampil sebagai pembicara di forum Japan Financial Service Authority dan International Monetary Fund di Tokyo. “Lumayan, di Jepang kan bayarannya yen,” ujarnya berguyon.
Selain itu, pria kelahiran Sipirok, Sumatera Selatan, 67 tahun ini juga akan mengisi hari-harinya dengan menulis buku. Temanya tentang ekonomi internasional. “Mulai besok saya tidak memikirkan audit lagi, tapi bagaimana arsitektur ekonomi setelah G-20,” kata Doktor Ekonomi dari Universitas Tufts Massachusetts, AS, ini. Sebelumnya Anwar telah menelurkan setumpuk buku yang dicetak di luar negeri seperti penerbit IMF, MacMillan, dam Oxford Publisher.
Walaupun malang melintang sebagai pembicara dan bukunya diakui dunia, Anwar mengaku tidak laku di dalam negeri. Buktinya, dia melanjutkan, pengundang di Jepang adalah badan jasa keuangan setempat. “Tapi LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) tidak pernah undang saya,” kata Anwar sembari tertawa lepas.
REZA MAULANA