TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu deposan terbesar di Indonesia, PT Jamsostek, bersiap memindahkan Rp 3 triliun dari deposito ke obligasi. "Karena dalam semester kedua ini, banyak obligasi yang akan diterbitkan," kata Direktur Investasi PT Jamsostek Elvyn G Masasya di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Jumat (28/8).
Ia menampik pemindahan dana itu dilakukan untuk mengantisipasi turunnya suku bunga deposito perbankan setelah kesepakatan 14 bank nasional pekan lalu. Elvyn mengungkapkan deposito lazimnya memang digunakan Jamsostek untuk transit dana. "Dana ditaruh di deposito
sebelum dialokasikan dalam bentuk penempatan obligasi," tuturnya.
Elvyn mengatakan, per Juni lalu pihaknya mengelola dana sekitar Rp 71 triliun. Porsi paling besar, yakni 50 persen, ditempatkan di obligasi. 30 persen di deposito, 15 persen saham, sedangkan sisanya di reksadana dan investasi langsung (direct investment).
Ia mengakui pendapatan Jamsostek dari deposito tahun ini berpeluang berkurang akibat penurunan bunga deposito. Namun, ia yakin pengaruhnya tak bakal signifikan. "Karena efektif hanya berlaku selama empat bulan terakhir," ucapnya.
BUNGA MANGGIASIH