Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Musim Hujan Akan Panjang, Petani Bisa Dapat Hasil Panen Melimpah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ibu-ibu yang bekerja sebagai petani, menanam padi di sawah yang digarapnya di Ponorogo, Jawa Timur, 10 Desember 2022. Ibu-ibu di Ponorogo masih semangat untuk menjadi petani guna mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat ini Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong anak-anak muda untuk menjadi petani guna melakuak regrenasi. TEMPO/Fardi Bestari
Ibu-ibu yang bekerja sebagai petani, menanam padi di sawah yang digarapnya di Ponorogo, Jawa Timur, 10 Desember 2022. Ibu-ibu di Ponorogo masih semangat untuk menjadi petani guna mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat ini Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong anak-anak muda untuk menjadi petani guna melakuak regrenasi. TEMPO/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan 2024-2025 akan panjang, sehingga petani diharapkan lebih cermat memanfaatkannya untuk mendapatkan hasil panen padi melimpah.

Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024, mengatakan musim hujan tahun ini diprakirakan masuk lebih awal dan mencapai puncaknya pada bulan November,  sehingga seharusnya petani bisa melakukan penanaman lebih awal.

Adapun rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian, penanaman bisa dilakukan petani pada pertengahan Oktober ini.

BMKG merinci puncak musim hujan periode ini jatuh pada November – Maret 2025 di sebagian besar daerah di Indonesia dengan persentase 79,1 persen (total sebanyak 553 zona musim/Zom) mengalami kategori normal atau tidak lebih basah dan tidak lebih kering.

Periode puncak musim hujan November – Desember 2024 diprakirakan terjadi antara lain di Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.

Pada periode Januari – Februari, Maret 2025 diprakirakan terjadi antara lain di Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Pulau Sulawesi, Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Pulau Papua.

“Jadi basis data analisa ini perlu diperhatikan yang seharusnya bisa digunakan untuk menanam lebih awal,” kata dia.

Dia berharap pemerintah daerah juga dapat menindaklanjuti hal ini untuk membantu petani. Terlebih jangka waktu musim hujan yang lebih panjang November ke Februari-Maret tahun depan akan berpotensi besar meningkatkan produktivitas pertanian.

“Harusnya iya. Petani kita berpotensi menghasilkan panen melimpah, barangkali bisa dua kali tanam pada April-Mei tahun depan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Luas Tanaman Padi 1,2 Juta Hektare

Akademisi Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sriwigama, Ida Aryani mengatakan produktivitas pertanian padi erat kaitan dengan musim hujan yang membuat air irigasi melimpah, mengingat padi merupakan tanaman yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk tumbuh, terutama fase awal pertumbuhan dan pembentukan biji.

Jika musim hujan berlangsung lebih lama seperti diprediksi oleh BMKG, kata dia, maka petani berpeluang memanfaatkan waktu yang tersedia itu untuk melakukan hingga dua kali masa tanam sehingga lebih meningkatkan hasil produksi secara keseluruhan.

Kementan menargetkan ada sekitar 1,2 juta hektare luas tanam di seluruh daerah bila musim tanam pertama dimulai Oktober 2024 dan diharapkan Januari 2025 bisa panen, dengan target capaian hasil produksi 32,29 juta ton.

Namun di sisi lain, curah hujan yang terlalu tinggi atau terjadi hujan ekstrem dapat menyebabkan genangan air berlebih, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman terutama terjadi pada fase pembungaan atau pematangan biji, bahkan hingga merusak tanaman padi.

Kondisi ini terjadi karena nutrisi penting di tanah hilang dicuci air jika tidak dikelola dengan baik, kemudian tumbuhnya penyakit seperti busuk akar, blast (penyakit jamur), dan hama wereng.

“Lingkungan yang lembab menjadi tempat ideal bagi hama dan penyakit berkembang, sehingga petani harus lebih cermat waspada dalam pendampingan penyuluh pertanian lapangan di daerah,” kata dia.

Pilihan Editor Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

6 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG Sebut Tak Ada Hujan di Jabodetabek Hari Ini, Bagaimana dengan Suhu Maksimumnya?

Suhu maksimum hari ini tak semua dicapai pada tengah hari. Beberapa ada yang pagi, yang lain malah sore dan malam. Simak prediksi cuaca BMKG.


Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

19 jam lalu

Orang-orang menyaksikan supermoon di Bukit Pasir Samalayuca, pinggiran Ciudad Juarez, Meksiko, 17 September 2024. Fenomena Supermoon atau Bulan Purnama Super dan fenomena Gerhana Bulan Sebagian akan terjadi pada tanggal 18 September 2024. Sayangnya untuk fenomena gerhana tidak bisa diamati dari wilayah Indonesia. REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Supermoon Muncul Malam Ini, BMKG Bandung Khawatirkan Tinggi Permukaan Laut dan Tanggul

BMkG menyebut tidak ada pengaruh langsung antara supermoon dengan gelombang laut tinggi. Namun, masih ada kemungkinan kenaikan air pasang.


BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

23 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

Peluang gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter memungkinkan terjadi di sejumlah wilayah perairan, termasuk Samudra Hindia di selatan Yogyakarta.


Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

1 hari lalu

Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Dinamika Cuaca versi BMKG, Kartu SIM Biometrik, dan Prodi Baru FKUI dalam Top 3 Tekno

Rangkuman artikel, termasuk Imbauan BMKG ihwal cuaca yang dinamis semasa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Kamis, 17 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

1 hari lalu

Sejumlah pekerja kantoran berbagi jas hujan untuk melindungi diri dari guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Malam Nanti, Suhu Tertinggi Siang 34 derajat Celcius

BMKG memprakirakan Jakarta akan diguyur hujan malam nanti, Kamis, 16 Oktober 2024. Di tengah cuaca basah, suhu udara bisa menembus 34 derajat.


Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Soal Suhu Panas dan Gerah pada Sore dan Malam Hari, Ini Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG memberi penjelasan mengapa belakangan ini suhu panas dan gerah bahkan pada sore hingga malam hari.


BMKG Catat Masih Ada Hari Tanpa Bayangan di Desa Baa NTT, Suhu Udara Berpotensi Meningkat

1 hari lalu

Hari tanpa bayangan. ANTARA
BMKG Catat Masih Ada Hari Tanpa Bayangan di Desa Baa NTT, Suhu Udara Berpotensi Meningkat

Kulminasi atau hari tanpa bayangan di Indonesia belum berakhir. Fenomena matahari di titik zenit masih terjadi di Baa, NTT, pada 21 Oktober 2024.


BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ini Imbauan untuk Nelayan dan Kapal Feri

2 hari lalu

Ilustrasi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Pexels/George Despiris
BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ini Imbauan untuk Nelayan dan Kapal Feri

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 16-17 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Pexels/Andre Furtado
Prediksi Cuaca BMKG, Aplikasi Meta, dan Pola Tanam Kala Pancaroba dalam Top 3 Tekno

Peringatan BMKG soal perkembangan cuaca yang dinamis pada masa pancaroba menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Rabu, 16 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Berawan, Bekasi dan Depok Hujan Menjelang Sore

2 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bclarkphoto
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Berawan, Bekasi dan Depok Hujan Menjelang Sore

BMKG memprediksi cuaca Jakarta cenderung berawan sepanjang Rabu, 16 Oktober 2024. Ada potensi hujan sore di Depok dan Bekasi.