Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan terus meningkat di Timur Tengah menyusul serangan Israel ke Lebanon menyulut keterlibatan Iran. Namun perang lebih berat dihadapi negara Zionis itu, yakni kemerosotan ekonomi.

Penurunan peringkat kredit Israel oleh Moody's sebanyak dua tingkat mungkin pada pekan lalu bukan yang terakhir, kata para analis, karena perang di dua front memacu pengeluaran negara dan menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin tidak pulih secepat seperti pada konflik-konflik sebelumnya.

Langkah mengejutkan Moody's pada hari Jumat, 27 September 2024, untuk menurunkan peringkat kredit Israel menjadi "Baa1" dari "A2" dikritik oleh pejabat pemerintah Israel tetapi mencerminkan ketidakpastian atas prospek ekonomi negeri itu saat konflik berkecamuk dan meluas.

"Peringkat tersebut kemungkinan akan diturunkan lebih lanjut, mungkin beberapa tingkat, jika ketegangan yang meningkat saat ini dengan Hizbullah berubah menjadi konflik skala penuh," kata Moody's seperti dikutip Reuters.

Ekonom Bank Hapoalim Victor Bahar mencatat bahwa "peringkat utang Baa1 biasanya mencirikan negara-negara yang jauh kurang kaya dan berkembang daripada Israel".

Penurunan peringkat tersebut membuat peringkat Israel turun tiga tingkat dari peringkat keenam awal tahun ini.

"Ada banyak masalah yang harus kami lakukan untuk mempertahankan peringkat saat ini," kata Yair Avidan, mantan regulator perbankan Israel.

Perang Israel yang telah berlangsung selama setahun melawan kelompok Hamas Palestina di Gaza diperkirakan menelan biaya 250 miliar shekel (Rp1.000 triliun lebih). Sekarang Israel menambah musuh dengan menyerang Hizbullah di Lebanon, yang membuat Iran terlibat.

Politisi Israel, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengatakan penurunan peringkat Moody's, yang diikuti oleh pemotongan oleh Fitch dan S&P Global, meremehkan kekuatan ekonomi Israel.

Fitch memperkirakan Israel akan meningkatkan belanja pertahanan jangka panjang dari tingkat sebelum perang hingga mendekati 1,5% dari PDB, dan S&P Global juga menyoroti  risiko geopolitik yang terus meningkat dan defisit anggaran yang semakin melebar.

Akuntan publik Israel Yali Rothenberg mengatakan sudah jelas bahwa perang di beberapa bidang akan menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi mengatakan "tidak ada pembenaran" untuk penurunan peringkat Moody's terbaru.

Namun pertumbuhan telah mengalami pukulan yang jelas selama setahun terakhir, melambat menjadi 0,7% per tahun pada kuartal kedua - atau kontraksi 0,9% per kapita seiring dengan bertambahnya populasi Israel - yang meningkatkan tekanan pada keuangan pemerintah.

Perang dengan Hizbullah Sebabkan Kontraksi 3 Persen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aharon Institute for Economic Policy di Reichman University, perang habis-habisan dengan Hizbullah termasuk operasi darat akan menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar 3,1% tahun ini dan defisit anggaran sebesar 9,2% dari PDB.

Anggaran pertahanan terus membengkak dan mitra koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras mempertahankan program pengeluaran.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menargetkan defisit sebesar 4% dari PDB dan pemotongan pengeluaran sebesar 35 miliar shekel (Rp142,4 triliun).

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Moody's seharusnya menunggu hingga anggaran 2025 disetujui, tetapi proses tersebut telah tertunda selama dua bulan di tengah pertikaian koalisi.

"Yang jelas adalah bahwa mereka tidak memiliki kepercayaan pada pemerintah terkait prospek fiskal," kata Flug dari Israel Democracy Institute.

Bagi banyak orang di sektor bisnis Israel, kekuatan mendasar ekonomi dan sektor teknologi tinggi yang dinamis lebih penting daripada pertanyaan tentang target belanja pemerintah.

Yossi Abu, kepala eksekutif di NewMed Energy, menyebut keputusan Moody's sebagai "kesalahan besar" yang "mencerminkan kurangnya pemahaman tentang ketahanan dan semangat Israel".

Sementara itu, Bank Israel telah mendesak pemotongan belanja dan kenaikan pajak untuk mengendalikan defisit yang diproyeksikan pemerintah sebesar 6,6% dari produk domestik bruto untuk tahun 2024 tetapi saat ini berjalan pada angka 8,3%. Moody's memperkirakan defisit sebesar 7,5% tahun ini.

Laman The Jerusalem Post, 1 Oktober 2024, menulis di antara berbagai front yang telah dihadapi Israel sejak 7 Oktober 2023, ada satu perang yang jelas-jelas Israel telah kalah yaitu ekonomi.

Ini adalah front yang tidak kalah mengancamnya dibanding perang mana pun yang dihadapi Israel secara militer. Tidak ada negara yang dapat berfungsi tanpa ekonomi yang cukup kuat untuk mendukungnya, tanpa sistem medis, sistem kesejahteraan, sistem pendidikan, dan fungsi penting lainnya yang harus disediakan negara bagi warganya. 

Meskipun ini bukan hal baru – para ekonom telah mengeluarkan peringatan selama bertahun-tahun sementara para politisi telah menunda perubahan yang diperlukan – perang telah memperparah ancaman ekonomi eksistensial yang dihadapi Israel. Hal ini mengancam akan mempercepat pengurasan sumber daya manusia, merusak kepercayaan investor terhadap negara tanpa dapat diperbaiki, dan meledakkan defisit negara.

Pilihan Editor Menkominfo Titipkan Target Kecepatan Internet 100 Mbps ke Pemerintahan Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

8 menit lalu

Menlu Swedia, Anne Linde, dan Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu, menggelar jumpa pers yang berlangsung tegang di Ankara pada Selasa, 13 Oktober 2020. Daily Sabah via Etleboro
Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza


PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

41 menit lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.


Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 jam lalu

Retno Marsudi/Foto: Instagram/Retno Marsudi
Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.


Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

2 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah


Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

3 jam lalu

Prajurit Kontingen Garuda TNI mengikuti upacara pelepasan Kontingen Garuda di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 31 Agustus 2018. Sebanyak 850 personel Satuan Tugas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dan 120 personel Satuan Tugas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Kongo dan Lebanon. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

Pasukan perdamaian PBB di Lebanon selatan tetap bertahan, meskipun diusir Israel


Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

3 jam lalu

Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL, (Indobatt) melaksanakan Patroli Gabungan Bersama dengan Tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) dan Tentara FCR (Force Commander Reserve) Perancis,  di area operasi Indobatt sekitar perbatasan (blue line) antara Lebanon dengan Israel, Minggu (29/7). ANTARA/Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL-Lettu Inf Suwandi/HO
Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat


Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Perwakilan AS Michael McCaul berbicara kepada wartawan di gedung kantor Longworth House di Capitol Hill di Washington, AS, 11 Oktober 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul desak Biden segera kirim senjata ke Israel, termasuk bom 1 ton


Kecamuk Invasi Israel Masuk Lebanon, Profil Hashem Saffiedine Kandidat Sekjen Hizbullah Penerus Nasrallah

4 jam lalu

Wakil pemimpin Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, berbicara selama unjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina, Hamas, di Beirut, Lebanon, 13 Oktober 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Kecamuk Invasi Israel Masuk Lebanon, Profil Hashem Saffiedine Kandidat Sekjen Hizbullah Penerus Nasrallah

Josep Borrell, mengatakan bahwa Israel telah melanggar hukum kemanusiaan inernasional dengan membunuh para petugas kesehatan di kota Beirut, Lebanon.


Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

5 jam lalu

Seorang anak pengungsi tidur di tenda darurat yang dibangun pengungsi korban perang antara Hizbullah dan pasukan Israel, di sebuah pantai di Beirut, Lebanon, 1 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai


Dukung Israel, Biden Bahas Kemungkinan Serangan terhadap Kilang Minyak Iran

5 jam lalu

Dukung Israel, Biden Bahas Kemungkinan Serangan terhadap Kilang Minyak Iran

AS sedang mendiskusikan serangan terhadap kilang minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan ke Israel, kata Presiden Joe Biden