INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mempertegas perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menggerakkan perekonomian nasional dengan fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sepanjang tahun 2024, hingga Agustus, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 2,6 juta pelaku UMKM, dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun. Angka ini mewakili 76,44 persen dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun.
Penyaluran ini tidak hanya masif dari sisi jumlah, namun juga berfokus pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri yang mencapai 59,41 persen dari total KUR. Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, “Kami menyadari peran strategis UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Oleh karena itu, BRI akan terus mempercepat penyaluran KUR agar semakin banyak pelaku UMKM mendapatkan akses modal yang mereka butuhkan."
BRI juga menjaga kualitas penyaluran KUR dengan baik, terbukti dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang berada di angka 2,31 persen. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar debitur mampu mengelola pembiayaan yang mereka terima dengan baik, meskipun dalam kondisi ekonomi yang dinamis.
Penyaluran KUR oleh BRI bukan hanya sebatas memberikan akses pembiayaan, tetapi juga membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. BRI menawarkan pendampingan dan edukasi kepada para pelaku usaha mikro dan kecil. Program ini mencakup pelatihan manajemen keuangan, pengembangan usaha, serta strategi digitalisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan era digital.
"Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan modal, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola bisnis mereka dengan lebih profesional dan kompetitif," ujar Sunarso.
Selain itu, BRI berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM terkait lima hal penting: semangat kewirausahaan, administrasi dan manajerial, aksesibilitas terhadap informasi, keberlanjutan bisnis dan lingkungan, serta penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG).
Sunarso menekankan pentingnya memperkuat kemampuan administrasi dan manajerial pelaku UMKM, karena area ini masih menjadi tantangan besar bagi banyak pengusaha kecil. "Ini adalah pekerjaan rumah yang luas untuk dikerjakan, namun sangat penting bagi keberlanjutan usaha mereka," tambahnya. Selain itu, BRI juga akan terus mendukung aksesibilitas UMKM terhadap pasar, teknologi, dan pendanaan yang lebih luas, guna memastikan UMKM dapat terus berkembang di masa depan.
Keberhasilan penyaluran KUR BRI sepanjang tahun 2024 juga menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah dalam mendorong ekonomi kerakyatan telah berjalan sesuai harapan. Melalui bunga yang rendah dan syarat yang mudah, KUR BRI telah membantu jutaan pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia mendapatkan akses pembiayaan yang lebih inklusif. Dengan demikian, BRI terus berkontribusi signifikan dalam menciptakan ekonomi yang lebih tangguh dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Penyaluran KUR yang masif ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat luas. "Kami yakin dengan akselerasi yang tepat, UMKM di Indonesia akan terus berkembang, dan BRI akan terus berada di garda depan dalam memberikan dukungan kepada sektor ini," kata Sunarso.(*)