TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah menguat 40 poin di level Rp 15.125 terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan Jumat, 27 September 2024. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi Senin depan rupiah fluktuatif namun ada potensi penguatan.
“Perdagangan Senin depan mata uang rupiah fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.030 – Rp 15.130,” kata Ibrahim dalam analisa rutinnya.
Terbaru, Ibrahim mengungkapkan pasar dalam negeri merespons positif laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tentang kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 yang besarnya Rp 8.461,93 triliun. Jumlah itu turun Rp 40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp 8.502,69 triliun.
Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun jelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser menjadi 38,49 persen. Sementara bulan sebelumnya masih 38,68 persen.
Ibrahim menambahkan, rasio utang per akhir Agustus 2024 yang mencapai 38,49 persen terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen terhadap PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara. Ia menilai pmerintah tidak khawatir sebab diproyeksikan akan terjadi arus kas masuk ke pasar-pasar berkembang seperti Indonesia usai Fed Fund Rate atau suku bunga The Fed turun 50 basis point pada bulan ini.
Sementara dari sektor eksternal, dolar Amerika Serikat mulai memangkas kerugian setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS turun 4.000 ke level terendah empat bulan sebesar 218.000. Angka itu di bawah perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters yakni sebesar 225.000.
Selain itu, Bank sentral Tiongkok pada hari Jumat menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan saat Beijing meningkatkan stimulus untuk menarik kembali pertumbuhan ekonomi menuju target sekitar 5 persen tahun ini dan melawan tekanan deflasi.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Sebab Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersil, Promo Tiket Kereta Api