2. Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersial, Ini Sebabnya
Akademisi Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai bandara di IKN, Kalimantan Timur, tak layak jika akan difungsikan sebagai bandara komersial.
“Kalau lihat progres sampai hari ini sih belum (layak),” kata Trubus saat dihubungi pada Rabu, 25 September 2024.
Bandara di IKN belum layak digunakan sebagai bandara komersial, menurut dia, di antaranya karena belum memperhatikan akses masyarakat terhadap bandara di IKN. “Masyarakatnya belum banyak di sekitaran situ, jadi pengguna masih sedikit. Saya menduga bandara itu baru bisa untuk komersial di 2045. Itu pun kalau diseriusin,” katanya.
Simak lebih jauh tentang bandara IKN tak layak jadi bandara komersial di sini.
3. Disentil Bank Dunia Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN tapi Pendapatan Petani Kecil, Ini Kata Jokowi
Presiden Jokowi mengatakan mahalnya harga beras di Indonesia karena dipicu oleh harga beras impor yang dihitung dengan skema free on board atau FOB.
Pernyataan Presiden Jokowi itu merespons Bank Dunia yang menyebut harga beras di Indonesia tergolong tertinggi dibandingkan negara lain di kawasan Asean. World Bank juga menilai, petani padi memiliki pendapatan yang lebih rendah daripada mereka yang menanam jenis hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.
Bank Dunia mengutip hasil Survei Pertanian Terintegrasi oleh Badan Pusat Statistik yang menunjukkan rata-rata pendapatan bersih petani kecil hanya sekitar Rp 5 juta per tahun. “Pendapatan rata-rata petani kecil kurang dari USD 1 per hari atau USD 341 per tahun. Petani mendapat keuntungan rendah dari pertanian padi,” kata World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Carolyn Turk, dalam sambutannya di Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 19 September 2024.
Simak lebih jauh tentang respons Jokowi atas kritik Bank Dunia di sini.