TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari terakhir, forum komunitas online Kaskus menjadi perbincangan warganet di media sosial. Hal ini terjadi usai seorang netizen menemukan sebuah akun Kaskus yang diduga milik Wakil Presiden Indonesia Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Apabila mencari kata ‘Kaskus’ di kolom pencarian X (dulu Twitter), akan ditemukan perbincangan seputar dua akun Kaskus yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, yakni @rkgbrn dan @fufufafa. Seorang warganet X dengan nama akun @koalaangle, bahkan membuat utas yang berisi pembuktian bahwa akun-akun tersebut adalah benar milik Gibran.
“Bukti bahwa rkgbrn, raka gnarly, fufufafa adalah akun milik Gibran Rakabuming,” tulis dia dalam unggahan yang sudah mendapat 4,7 juta tayangan.
Akun Kaskus milik Gibran itu menjadi viral karena mantan Walikota Solo tersebut kerap mengomentari berbagai thread politik dan membela berita-berita seputar Presiden Jokowi, ayah Gibran. Tak hanya itu, warganet juga menemukan unggahan akun tersebut menghina Prabowo Subianto, pasangan Gibran saat ini sebagai Presiden Indonesia Terpilih.
Viralnya forum komunitas online itu membuat banyak orang penasaran dengan siapa sebenarnya pendiri situs Kaskus tersebut. Untuk informasi selengkapnya, berikut rangkuman profil Andrew Darwis, pendiri Kaskus yang komunitasnya kembali viral di media sosial.
Tentang Kaskus
Kaskus adalah sebuah forum komunitas online yang didirikan pada 6 November 1999, oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mereka adalah Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan.
Pada awalnya, ketiga pemuda itu membuat Kaskus untuk memenuhi tugas kuliah mereka. Adapun Kaskus dibuat dengan tujuan untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Tanah Air, melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.
Namun pada awal tahun 2000-an, Ronald dan Budi memutuskan untuk berhenti mengembangkan Kaskus. Sementara Andrew terus menjalankan Kaskus dan mulai mengelolanya secara profesional pada tahun 2008 bersama Ken Dean Lawadinata.
Profil Andrew Darwis
Andrew Darwis adalah pemilik dan pendiri dari forum komunitas online Kaskus yang sempat populer di Indonesia tahun 2000-an. Pria kelahiran Jakarta, 20 Juli 1979 ini menjabat sebagai Chief Community Officer (CCO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik Kaskus Network lewat perusahaan yang sama.
Melansir dari laman profil LinkedIn pribadinya, Andrew adalah lulusan dari The Art Institutes tahun 2003 dalam bidang Multimedia and Web Design. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di City University of Seattle pada 2006 untuk mengejar gelar master di bidang Computer Science.
Selain menjalankan Kaskus, Andrew juga pernah menjadi developer di situs Lyrics.com pada 2006 hingga 2008. Sebelumnya, saat baru lulus sarjana, Andrew juga pernah bekerja sebagai Web Developer di Thorloki LLC, Seattle, Amerika Serikat dari 2003 sampai 2006.
Melansir dari laman Universitas Stekom, ayah Andrew diketahui merupakan seorang pakar elektronika yang bekerja di sebuah perusahaan pipa. Sejak kecil, Andrew telah gemar membongkar barang-barang elektronik, seperti Radio. Dia juga berteman dengan dengan Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan sejak kecil.
Ketika internet mulai masuk ke Indonesia tahun 1997, Andrew telah mulai belajar membuat situs web pribadi. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Bina Nusantara (Binus) jurusan Teknik Informatika.
Pada 1998, teman-teman Andrew, yakni Kris, Ronald, dan Budi, mengajaknya untuk berkuliah di Seattle Amerika Serikat dengan iming-iming dapat bermain internet sepuasnya dan dekat dengan kantor milik Bill Gates dan Amazon.com. Andrew pun terpikat dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Amerika Serikat dengan bantuan uang saku dari pamannya.
Pada 1999, dia mendapatkan tugas kuliah untuk membuat sebuah situs web pribadi. Andrew pun meminta bantuan Ronald dan Budy untuk membantu mengembangkan situs yang diberi nama Kaskus tersebut. Adapun nama Kaskus diambil dari kata “kasak-kusuk” yang memiliki makna bergosip. Situs ini kemudian digunakan Andrew untuk mengunggah artikel-artikel dalam bahasa Inggris.
Di tahun 2006, Kaskus pernah terpaksa berubah domain dari .com menjadi .us karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia termasuk Kaskus. Sejak saat itulah alamat situs Kaskus berubah menjadi Kaskus.us, yang juga sekaligus mengartikan bahwa Kaskus adalah us atau kita.
Pada 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola Kaskus secara profesional. Situs Kaskus, personel, dan infrastruktur yang terkait akhirnya diboyong ke Indonesia pada tahun tersebut. Di Indonesia, kantor Kaskus pertama berlokasi di daerah Mangga Besar, yang dibantu dengan dua orang tenaga profesional.
Dibawah naungan PT. Darta Media Indonesia, langkah pertama yang dilakukan Kaskus adalah melakukan rebranding. Mulai dari mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang berlaku dan mendorong perilaku berinternet sehat.
Pada 2009, kantor Kaskus pindah ke daerah Melawai. Di tahun yang sama, Kaskus menjadi pemain penting di ranah online Indonesia. Kaskus menerima banyak penghargaan diantaranya “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” dari Marketing Magazine, serta “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) oleh Mark Plus Inc.
Selain itu, pada tahun tersebut Kaskus juga berada di peringkat 1 untuk kategori situs komunitas, dan merupakan situs lokal nomor 1 di Indonesia, menurut Alexa. Tahun 2011, Kaskus memulai kemitraannya dengan Global Digital Prima. Ini adalah sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan industri digital dan konten lokal Indonesia.
Pada 26 Mei 2012, Kaskus pun kembali menggunakan alamat situs resmi Kaskus.com dan Kaskus.co.id. Ini menjadi langkah penting untuk kembali memperkuat citra Kaskus sebagai situs yang bervisi global namun tetap memiliki identitas Indonesia.
Pilihan Editor: Pekerja CNN Indonesia Cerita Kena PHK Sepihak saat Serikat Dideklarasikan