TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hari ini dijadwalkan akan melantik bekas Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Jenderal Ahmad Luthfi sebagai Inspektur Jenderal Kemendag.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 26 Juli 2024 telah menerbitkan Surat Telegram tentang mutasi dan rotasi 157 perwira tinggi dan perwira menengah, yang salah satunya menugaskan Ahmad Luthfi di Kemendag karena akan memasuki purnatugas.
Selain Ahmad Lutfi, pejabat eselon I Kemendag lain yang akan dilantik pada Rabu, 14 Agustus 2024, adalah Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang akan menjabat Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Sedangkan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri saat ini, Isy Karim, akan menjabat Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri saat ini dipegang oleh Budi Santoso. Dengan bergesernya Isy Karim, Budi akan menduduki posisi Sekretaris Jenderal. Sedangkan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga akan dipegang oleh Rusmin Amin.
Kasan Muhri, yang sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), akan menjabat Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Kepala BKPerdag akan dipegang oleh Madyana. Sedangkan Fajarini Puntodewi akan dilantik menjadi Direktur Jenderal Peningkatan Ekspor Nasional.
Ketika dikonfirmasi, Moga Simatupang membenarkan informasi tentang rotasi jabatannya dan sejumlah pejabat itu. “Infonya demikian, Pak,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 13 Agustus 2024. Ihwal siapa memegang posisi apa, dia mengatakan akan pasti setelah pelantikan.
Sosok Ahmad Lutfi, yang Disebut-sebut Dekat dengan Jokowi
Ahmad Luthfi menjadi Kapolda Jateng pada 1 Mei 2020 hingga ditarik ke Jakarta pada 26 Juli 2024. Ia merupakan Kapolda terlama di Jawa Tengah, yakni 4 tahun lebih. Sebelumnya, sejak 2018 ia menjadi Wakapolda Jateng.
Pria kelahiran Surabaya, 22 November 1966 ini, sudah lama kenal dengan Presiden Jokowi. Ia menjadi Wakapolresta Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, sementara Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi Kapolri, menjabat sebagai Kapolrestanya.
Kedekatan Ahmad Luthfi dengan Jokowi tersebut belakangan menjadi salah satu alasan bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meliriknya maju sebagai calon Gubernur pada Pilkada 2024. Sebagaimana disampaikan Ketua Pembina DPW PSI Jateng, Muhammad Farchan di sela deklarasi relawan Sahabat Luthfi Jateng di Semarang pada Senin, 3 Juni 2024.
“Pak Luthfi ini sudah teruji. Jam terbangnya, gaya komunikasinya mengenai tuntutan Jawa Tengah saat ini. Dari semua figur ya Pak Luthfi yang paling pas. Jadi itu saja. Dekat juga dengan Pak Jokowi,” kata Farchan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, yang juga Ketua Umum PAN, sudah kenal lama dengan Lutfi, Bahkan Partai Amanat Nasional (PAN) mencalonkan dia maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2024.
“Jateng kan tugasnya Pak Luthfi, saya sudah dukung Pak Luthfi nanti. Pak Luthfi itu sekarang Kapolda,” kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Selain didukung PAN, sebelumnya nama Ahmad Luthfi juga telah masuk dalam radar Partai Golkar untuk diajukan dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jateng 2024. Sekretaris DPD I Golkar Jateng Juliyatmono membenarkan hal itu. Menurut mantan Bupati Karanganyar ini, Golkar membuka lebar peluang bagi para tokoh di luar partai yang ingin maju dalam Pilkada Jateng 2024.
“Semua masih kita inventarisasi, kandidat-kandiat yang memungkinkan untuk menang, termasuk nama Pak Kapolda (Ahmad Luthfi). Kan semua ingin menang,” ujar Juliyatmono kepada wartawan di Kota Solo, Senin, 6 Mei 2024.
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Jateng Panggah Susanto mengatakan, pihaknya mempunyai keinginan untuk menyandingkan Ahmad Luthfi dengan Wihaji sebagai salah satu kader terbaik Partai Golkar. Panggah menilai duet Ahmad Luthfi dengan Wihaji akan bagus dan serasi karena keduanya memiliki pengalaman yang baik.
“Pak Kapolda maupun Pak Wihaji sangat pantas untuk dipasangkan sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. Punya pengalaman yang saling melengkapi. Tinggal bagaimana komunikasi dan koordinasi ke depannya,” katanya.
Pilihan Editor Berita Terbaru IKN: Anggaran Membengkak Rp1,9 Triliun dan Biaya Upacara Tembus Rp87 Miliar