TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang paling menarik perhatian sepanjang Selasa, 13 Agustus 2024, adalah pernyataan Kementerian Keuangan bahwa anggaran untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024 naik sekitar Rp1,9 triliun menjadi Rp42,5 triliun, sementara biaya untuk menggelar Upacara 17 Agustus di ibu kota baru itu mencapai Rp87 miliar.
Kenaikan anggaran pembangunan IKN untuk memenuhi kualitas pembangunan infrastruktur IKN, kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata. Sebelumnya berdasarkan laporan APBN KiTa Edisi Juli 2024, Pemerintah menetapkan anggaran pembangunan IKN sebesar Rp40,6 triliun.
“Jadi ini terutama karena untuk memenuhi kualitas dari bangunan-bangunan termasuk juga jalan tol. Jadi di dalam pelaksanaan di lapangan ditemukan beberapa area yang memerlukan penguatan dari bangunannya maupun jalan tol sehingga itu perlu ditambahkan anggaran,” kata Isa saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus di Jakarta, Selasa.
Isa merinci, ada beberapa proyek infrastruktur yang dikebut untuk rampung tahun ini, mulai dari perbaikan sarana sekolah hingga fasilitas puskesmas di IKN.
Bangunan-bangunan tersebut, menurut dia, perlu segera selesai guna menunjang proses pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.
Berdasarkan data APBN KiTa, tahun ini pagu anggaran IKN terus mengalami kenaikan. Pada Februari, pemerintah menetapkan anggaran untuk IKN sebesar Rp39,3 triliun, kemudian Maret naik menjadi Rp39,6 triliun, pada April menjadi Rp39,8 triliun, serta Mei Rp40,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi anggaran untuk pembangunan IKN telah mencapai Rp11,2 triliun per Juli 2024. Realisasi tersebut mencakup 26,4 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp42,5 triliun untuk tahun 2024.
“Jadi yang baru cair memang kelihatannya Rp11,2 triliun untuk yang pagu 2024 ini, yang nilainya Rp42,5 triliun. Tapi tidak berarti belanjanya nanti hanya Rp11,2 triliun, masih akan ada penyerapan dan ini biasanya akselerasi untuk pencairan terjadi di Q3 maupun di kuartal terakhir (2024),” kata Sri Mulyani.
Ia mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memiliki sekitar 108 kontrak pembangunan senilai Rp84,2 triliun, namun belum semua pembayarannya terserap.
“Pak Bas (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) mengatakan ada 108 paket nilainya Rp84,2 triliun. Sudah dikontrakkan. Nah dikontrakkan bukan berarti uangnya sudah keluar karena mereka have to deliver baru kita pay atau ada perjanjian kontraknya per termin,” katanya.
Dalam konferensi pers, Bendahara Negara itu menyampaikan bahwa total alokasi anggaran IKN Tahun 2022-2024 tercatat sebesar Rp75 triliun. Realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,5 triliun, kemudian meningkat signifikan Rp27 triliun pada 2023.
Realisasi untuk klaster infrastruktur tercatat sebesar Rp9 triliun dari pagu Rp39,3 triliun, sementara untuk klaster non infrastruktur tercatat Rp2,2 triliun dari pagu anggaran yang sebesar Rp3,3 triliun.
Biaya Upacara 17 Agustus di IKN
Kementerian Keuangan mencatat anggaran untuk upacara HUT RI ke-79 di IKN sebesar Rp87 miliar. Angka ini lebih besar daripada perayaan rutin tiap 17 Agustus di Jakarta sebesar Rp53 miliar.
“Terutama karena pengadaan alat-alat upacara, sarana fisik, jamuan juga besar dibanding di Jakarta,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.
Tak hanya itu, Isa mengatakan, kenaikan juga karena pengadaan sarana dan prasarana fisik yang membutuhkan akses khusus. Jamuan untuk tamu dan peserta upacara di IKN, kata dia, juga membutuhkan biaya besar.
“Jamuan juga cukup besar, dibanding di Jakarta, terutama mungkin karena lokasinya belum tersedia cukup prasarana untuk jamuan ini,” kata Isa.
Sebelumnya, Sekretaris Kemensetneg Setya Utama mengatakan bahwa pemerintah akan menyewa kendaraan massal seperti bus untuk dipakai di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN untuk Upacara 17 Agustus.
Selain itu, kendaraan lain juga akan digunakan untuk rangkaian Presiden RI dan Ibu Negara, serta kendaraan contingency seperti kendaraan cadangan dan ambulance. Pemerintah juga menyediakan kendaraan operasional untuk wara-wiri dan logistik seperti truk dan mobil boks barang.
“Total semua itu, hanya seratusan unit. Armada bus yang disiapkan oleh panitia pelaksana jumlahnya juga hanya sekitar 200-an untuk sarana transportasi Pasukan Upacara dan undangan,” ucap Setya Utama dikonfirmasi Tempo pada Rabu, 7 Agustus 2024.
ADIL AL HASAN | ANTARA
Pilihan Editor Mengenal Istana Negara yang Dirasakan Jokowi Berbau Kolonial Setiap Hari