TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Sales Director Indonesia (SDI) menyebut pada 2024 ini menjadi awal periode yang penuh tantangan dalam dunia perekonomian global. Dalam rilisnya, SDI menyebut banyak perubahan ekonomi di Indonesia, walaupun kondisi perekonomian domestik tetap dianggap kokoh. Adanya faktor ketidakpastian geopolitik, fluktuasi nilai mata uang, dan perubahan harga komoditas menjadi penyebab utama dari penurunan ekonomi secara global.
Hal tersebut terekspos dalam diskusi, presentasi, tanya jawab dan talkshow yang dihadiri para pengurus, anggota dan tokoh dalam rangkaian kegiatan ulang tahun ke-8 SDI yang dirayakan pada 9 Agustus di Town Hall IDD PIK 2 Jl. MH Thamrin, Kosambi, Tangerang, Banten
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 hingga 21.00 itu diakhiri dengan penandatanganan kerja sama kolaborasi dengan beberapa lembaga dan perkumpulan di Indonesia. Penandatanganan MoU Kolaborasi SDI dilakukan bersama Universitas Prasetiya Mulya, Perkumpulan Guanglian di Indonesia, Indonesia Design District (IDD), interior desain, arsitek, kontraktor, dan supplier (INARKOS) untuk bekerja sama memajukan perekonomian Indonesia.
Ekonomi global menjadi salah satu yang mempengaruhi keputusan para investor untuk menanam atau menarik modalnya di Indonesia.
"Jika investor menarik modalnya keluar, akibatnya nilai tukar rupiah dapat turun hingga stabilitas ekonomi terganggu. Padahal dengan banyaknya investor yang masuk ke Indonesia, menjadi peluang besar untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, mengurangi pengangguran serta kemiskinan, " kata Investor Lo Kheng Hong dalamTalkshow Lo Kheng Hong Life and Investment Wisdom dikutip dari siaran pers SDI.
Presentasi dari Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia mengenai kegiatan dan rencana kerja sama dengan SDI untuk memajukan kualitas pendidikan lulusan SMK di Indonesia dikemukakan langsung Wardani Sugiyanto.
Wardani menyebut banyak lulusan SMK bahkan sarjana Universitas besar mengeluhkan kesulitan dalam mencari pekerjaan. Selain karena lowongan yang semakin sempit, tetapi juga karena persaingan yang semakin ketat.
“Tentunya tantangan ini juga berlaku bagi pelaku usaha dan pebisnis untuk terus berinovasi dalam menghadapi perubahan saat ini, untuk menjadi solusi bagi Negara dalam mengurangi jumlah pengangguran dan angka kemiskinan, harapannya dari SDI dapat mengurai jumlah pengangguran dengan melalui seminar atau keterampilan khusus yang diajarkan atau diinisiasi oleh SDI, " kata Wardani.
Ketua umum SDI, Brando Tengdom mengajak para anggotanya berupaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam setiap langkah yang diambil. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga semangat kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Ia memahami, kesuksesan tidak hanya ditentukan dari hasil penjualan, tetapi juga terhadap kepercayaan yang kita raih dari masyarakat. Banyak kegiatan rutin yang dilakukan Sales Director Indonesia antara lain networking meeting yang diadakan selama satu bulan sekali, company visit anggota SDI agar dapat saling berkolaborasi, sharing tentang bisnis bahkan mengenal perusahaan masing-masing anggota bahkan sampai ke lembaga pemerintahan, tidak hanya itu SDI juga memiliki kegiatan seperti Health & Wellness yang kerap dilakukan anggota SDI dengan melakukan berbagai macam olahraga. "Selain sehat jasmani, organisasi ini juga dapat menambah jaringan relasi, " kata Brando.
Dedy Budiman selaku pencetus berdirinya perkumpulan Sales Director Indonesia pun menjelaskan bahwa SDI telah menjadi komunitas berkumpulnya para Sales Director, CEO, President Director dan Pemilik Usaha. Memiliki Visi dan Misi untuk mendukung kemajuan program Sales, sebagai organisasi yang dapat menciptakan peluang bagi setiap orang.
"Sales Director Indonesia didasari pada keyakinan bahwa penjualan merupakan elemen penting dalam menopang keberlangsungan suatu perusahaan. Apalagi peran sales menjadi ujung tombak usaha untuk mendapat kepercayaan pelanggan maupun client dari perusahaan lain," kata Dedy.
Pilihan Editor: Lo Kheng Hong Beberkan 3 Alasan Yakin RI Tak Alami Resesi Pada 2023