TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis perekonomian Indonesia pascaledakan bom di dua hotel di Jakarta segera pulih. Alasannya, ekonomi Indonesia berbasis sektor riil.
"Apa pun yang terjadi, sejak jaman krisis dulu negara ini tahan tidak seperti yang dibayangkan. Kita mempunyai kekuatan yang tidak dipunyai negara-negara lain yaitu ekonomi kita lebih riil," kata Kalla di Hotel Mulia, Rabu malam (22/7).
Ledakan di Hotel Ritz Carlton dan J.W. Marriot beberapa hari lalu berbeda dengan kasus-kasus bom yang pernah terjadi di Indonesia. Beberapa waktu belakangan, sejumlah kota besar di berbagai negara juga terkena ledakan bom. Misalnya, London, Tokyo, Amerika Serikat. Ketakutan dirasakan hampir setiap orang. Bahkan, Kalla mengaku was-was masuk ke Hotel Mulia.
"Tadi Saya masuk hotel juga langsung mata saya lihat kiri kanan siapa tahu di sini ada apa-apa kan. Otomatis saja, tanpa sadar lihat orang kiri kanan siapa tahu ada orang bawa tas. Langsung tidak enak, begitu kan, tapi rupanya sudah aman," ujarnya.
Menurut dia, rakyat tak perlu terlalu khawatir investor asing pergi dari Indonesia akibat ledakan di dua hotel itu. Selama menguntungkan, ujar Kalla, investor tak segan menanamkan modal di Indonesia.
"Orang berdagang di mana pun. Di Irak berdagang, di Iran juga lebih banyak bom dari kita. Walaupun aman seaman-amannya tapi dia tidak bisa untung maka dia tidak akan datang," katanya.
Indonesia berpenduduk besar dan memiliki sumber daya alam yang beragam. Sehingga, Indonesia tak perlu khawatir ekonomi anjlok pascaledakan. Pilar-pilar ekonomi Indonesia itu merupakan basis pertahanan ekonomi. "Memang adanya bom itu membuat tidak nyaman. Tapi selama negeri ini ekonominya bisa berputar, penduduknya besar, gasnya masih ada, ekonomi kita akan jalan," katanya.
KURNIASIH BUDI