Sementara itu, kemunculan Bata di Indonesia dimulai pertama kali pada 1931. Pada awalnya, Bata melakukan kerja sama dengan perusahaan kolonial, Netherlandsch-Indisch sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.
Enam tahun kemudian, pemilik Bata, Tomas Bata, mendirikan pabrik pertama di Indonesia tepatnya di tengah perkebunan karet di area Kalibata, Jakarta Selatan. Pabrik Bata pertama itu pun beroperasi mulai 1940. Namun, kini pabrik tersebut sudah tidak ada.
Pada 1994, Bata kemudian membangun pabrik terbesar di Purwakarta. Pembangunannya pun rampung di tahun yang sama. Selama 30 tahun beroperasi, pabrik Bata di Purwakarta itu menjadi salah satu pemasok utama sepatu Bata di Indonesia. Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.
Bata selama ini dikenal sebagai produsen sepatu sekolah dan sepatu pria dan perempuan dewasa. Bisnis perusahaan juga membawahi beberapa merek lainnya yakni Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, and Weinbrenner.
Di dunia, Bata mengoperasikan 27 fasilitas produksi di 20 negara dengan penjualan di 5.000 toko retail di lebih dari 90 negara. Namun di Indonesia, perusahaan tersebut terus mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir. Bahkan pada 2021, perusahaan tersebut pernah mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi Covid-19.
PT. Sepatu Bata, Tbk. telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 24 Maret 1982. Berdasarkan data perdagangan Jumat, 3 Mei 2024, harga saham emiten BATA naik 1,06 persen ke level Rp 95. Pada 2024 saham bergerak bervariasi namun secara tahunan mengalami penurunan signifikan dibanding 5 Mei 2023 yang sempat menyentuh harga Rp 595.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023, BATA mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 190.5 miliar, dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 106.1 miliar. Sementara itu, penjualan neto BATA tercatat Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Sepatu Bata Riwayatmu Kini: Jadi Favorit Generasi Baby Boomers, Masih Berjaya di India