TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengingatkan agar masyarakat melakukan penukaran uang baru di tempat-tempat yang telah ditunjuk oleh BI ataupun perbankan yang turut menyediakan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat supaya melakukan penukaran di lokasi-lokasi yang secara formal sudah disiapkan oleh BI maupun perbankan," kata Direktur Pengelolaan Uang BI, Faris Budiawan, saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2024.
Faris memperingatkan sejumlah risiko yang akan dihadapi masyarakat apabila menukarkan uang di tempat yang tak resmi. Yakni berpotensi mendapatkan uang palsu, memperoleh jumlah uang yang tak sesuai, hingga potensi perampokan.
"Karena dijual di pinggir jalan, begitu dibeli, nanti ada insiden yang mungkin terjadi," tuturnya.
Lebih lanjut, Faris juga menyampaikan bahwa BI turut memperluas titik penukaran uang baru agar mudah dijangkau masyarakat. BI, jelas Faris, sudah menyediakan 450 titik yang banyak dikunjungi masyarakat, seperti pasar tradisional, jalur penyebrang, dan rest area jalan tol.
"Ini tujuannya untuk mengurangi aktivitas pedagang-pedagang rupiah," ucapnya.
Senada dengan itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menjamin penukaran di jalur resmi akan memberikan keamanan bagi masyarakat.
"Penukaran di titik layanan yang disediakan oleh BI dan perbankan dijamin kepastian jumlahnya, keasliannya dan tidak berbiaya," ujar Marlison dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, Istora Senayan sebagai salah satu titik penukaran uang baru masih dipadati masyarakat hingga pukul 14.00 WIB hari ini. Sebagian dari pengunjung turut membawa keluarganya. Sejumlah aparat TNI-Polri juga terlihat berjaga di sejumlah titik.
Masyarakat yang ingin menukarkan uang memulai dengan mengambil nomor antrean. Kemudian, mereka yang sudah dipanggil akan diarahkan ke lokasi penukaran uang tunai. BI juga menyediakan hiburan berupa pertunjukan musik yang bisa dinikmati pengunjung yang mengantre.
Pilihan Editor: Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu