TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara mengklaim derasnya investasi di IKN menyebabkan Kota Nusantara tidak perlu lagi dana dari APBN dalam 10 tahun mendatang.
Menurut dia, dalam kurun waktu enam bulan mulai September 2023 sampai Februari 2024, investasi di Kota Nusantara mencapai Rp50 triliun.
"Dan kami prediksi sepanjang tahun ini (2024) investasi yang masuk ke Kota Nusantara sekitar Rp55 triliun," ujarnya lagi. Sehingga perkiraan pencapaian investasi itu melebihi dari yang ditargetkan OIKN lebih kurang Rp100 triliun sampai akhir tahun ini.
Jika pencapaian investasi bisa mencapai minimal Rp100 triliun per tahun, dalam jangka 10 tahun Kota Nusantara mulai operasional sepenuhnya sesuai target Presiden Jokowi dengan investasi akan mencapai lebih kurang Rp1.000 triliun, katanya.
"Kalau asumsi atau prediksi itu tepat, maka tidak diperlukan lagi dana APBN untuk pengembangan pembangunan Kota Nusantara," ujarnya.
Nilai keseluruhan investasi yang tercatat bakal direalisasikan kedua negara tersebut sekitar Rp40 triliun.
Investor dalam negeri, Ciputra Group, juga akan merealisasikan rencana mereka tahun ini, dengan mengembangkan kota mandiri dilengkapi perumahan, komersial, lapangan golf dan janapada di kawasan Kota Nusantara, namun nilai investasi belum diketahui.
Proyek pembangunan properti dari dua investor asing dan Ciputra Group itu masih dalam proses evaluasi studi kelayakan, ditargetkan mulai tender sekitar April 2024, kata Agung Wicaksono.