TEMPO.CO, Jakarta - Erick Thohir selaku Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, mengatakan dipanggil Luhut Binsar Pandjaitan ke Singapura. Seperti diketahui, Erick menggantikan peran Luhut selama sakit dan dirawat di Singapura.
Pemanggilan ini diungkap Erick dalam acara peluncuran rencana kebijakan dan komitmen investasi (Comprehensive Investment and Policy Plan/CIPP). Sebelum jatuh sakit, Erick mengatakan Luhut telah mengerjakan sejumlah program transisi energi, termasuk dokumen CIPP dalam skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) ini.
“Sebagian besar pekerjaan rumah sudah dilakukan oleh senior saya, Pak Luhut,” kata Erick di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa, 21 November 2023.
Erick kemudian mengatakan akan terbang menuju Singapura menemui Luhut pada Sabtu mendatang. “Sabtu ini pak Menko (Luhut) panggil saya, Menko Ad Interim. Jadi saya juga ada rapat di Singapura tanggal 25 (November) ini,” tuturnya.
Rapat ini, kata Erick, untuk membahas sejumlah pekerjaan yang kini menjadi tanggungjawabnya. “Tidak lain, tentu tujuan (rapat) ini untuk melaksanakan komitmen Indonesia untuk dekarbonisasi yang ambisius, serta pembangunan ekonomi yang kuat dan mapan," tuturnya.
Menurut Erick, komitmen ini selaras dengan blue print nasional yakni visi Indonesia Emas 2045 yang mengurai sejumlah target untuk kepentingan Indonesia dan global. Terutama, untuk membuka akses energi bersih yang inklusif, serta mampu meningkatkan kualitas SDM, mendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, dan mengentas kemiskinan.
“Dokumen CIPP ini memberikan peta jalan strategis bagi transisi energi ambisius di Indonesia dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mencakup bidang teknis, keuangan, kebijakan, dan tentu keadilan sosial,” kata dia.
Sebagai informasi, dokumen CIPP merumuskan skenario dekarbonisasi yang telah merumuskan target kondisional bersama emisi gas rumah kaca bagi sektor ketenagalistrikan on-grid sebesar 250 juta ton CO2 dengan porsi energi terbarukan mencapai 44 persen pada tahun 2030.
Komitmen pendanaan JETP pada awalnya bernilai US$ 20 miliar, namun kini dengan berbagai penambahan telah menjadi US$ 21,6 miliar. Rinciannya adalah US$ 11,6 miliar bersumber dari dana publik negara-negara International Partners Group (IPG), sedangkan US$ 10 miliar akan berasal dari bank-bank internasional yang bergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) working group.
Pilihan Editor: Dokumen CIPP Resmi Diluncurkan, Erick Thohir: Indonesia Serius Lakukan Implementasi JETP