Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Subsidi Minyak Nabati Diusulkan Rp 1,2 Triliun

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Asosiasi Produsen Biofuel mengusulkan tambahan anggaran subsidi untuk bahan bakar nabati sebesar Rp 1,245 triliun pada 2010. "Dari penghitungan kami untuk biodiesel subsidinya sebesar Rp 934 miliar sedangkan bioetanol Rp 311 miliar," kata Ketua Dewan Pengurus Pusat Aprobi Lisminto di Jakarta, Rabu (27/5).

Lisminto menjabarkan, dengan asumsi harga minyak mentah internasional US$ 70 per barel dan harga minyak di pasar Singapura Rp 5.300 per liter, maka harga keekonomian bioetanol mencapai Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per liter. Sementara harga premium dalam negeri masih disubsidi di level Rp 4.500 per liter.

Sehingga Aprobi mengusulkan subsidi untuk bietanol sebesar Rp 1.450 per liter atau Rp 311 miliar untuk volume 214.541 kiloliter per tahun. "Volume bioetanol pada 2010 ditargetkan mencapai satu persen dari total volume premium bersubsidi yakni 214.541 kiloliter per tahun," kata Lisminto.

Dengan asumsi yang sama, harga keekonomian biodiesel mencapai Rp 6.880-7.040 per liter. Sementara harga solar bersubsidi saat ini sebesar Rp 4.500 per liter. Maka nilai subsidi untuk biodiesel diusulkan sebesar Rp 1.660 per liter. Dengan volume satu persen dari premium atau 562.543 kilo liter, tambahan anggaran untuk subsidi bioetanol sebesar Rp 934 miliar.

Lisminto menambahkan kemampuan kapasitas terpasang biodiesel sudah mampu memenuhi kebutuhan minimum mandatori yaitu lima persen. Sementara jika semua kapasitas bioetanol diberdayakan, maka hanya memenuhi separuh dari mandatori premium.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjelaskan hanya 35 persen produsen ethanol yang mampu memproduksi bioetanol. Dari 35 persen itu, hanya sepersepuluh yang memiliki kapasitas produksi 100 ribu kiloliter.

DESY PAKPAHAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

5 September 2019

Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran road test B30 di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah akan mewajibkan penggunaan campuran biodiesel 30% atau B30 pada kendaraan mulai tahun depan. TEMPO/Tony Hartawan
Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

Bio Diesel dari Indonesia sudah terkena tarif bea masuk 18 persen.


Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

15 Agustus 2019

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat peluncuran B30 di Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. TEMPO/Tony Hartawan
Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

Biodiesel B30 telah sukses uji coba start ability di Dieng, Jawa Tengah pada Rabu 14 Agustus 2019.


Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

15 Desember 2018

Petugas menunjukkan BBM jenis solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 saat peluncuran Mandatori B20 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 September 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

Mitsubishi mengklaim sudah siap menerapkan B20 sejak 2016 atau 2 tahun sebelum diberlakukan pada September 2018.


Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

22 November 2017

Pertamina Usulkan Harga Solar Naik
Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

Pengujian menggunakan 2 bus sejaus 20 ribu kilometer dengan rute Pulo Gebang - Pekalongan dan Cikarang -Pekalongan.


Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

2 Februari 2017

Kelapa sawit. Tempo/ Arie Basuki
Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

Harga indeks pasar (HIP) bahan bakar biodiesel Februari 2017 kembali naik hingga menyentuh angka Rp 9.493 per liter.


Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

10 Oktober 2015

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan campuran bahan bakar nabati pada solar mencapai 20 persen pada tahun depan.


Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

13 Januari 2014

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

PLN akan ikut membeli biodiesel.


Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

12 September 2013

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono (kiri), dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan (kanan) berbincang dengan nelayan saat mengunjungi stasiun pengisian bahan bakar solar yang berhenti beroperasi di Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banten, Jumat (4/1). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

Kadar biodiesel ditetapkan 10 persen.


Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

6 Maret 2012

TES BIODIESEL - Bupati Kebumen Buyar Winarso sedang mengisi kendaraannya dengan minyak biodiesel nyamplung yang dibawa oleh Bupati Purworejo, Senin (5/3). Nyamplung dikenal sebagai minyak biodiesel yang ramah lingkungan sebagai energi alternatif. TEMPO/Aris Andrianto
Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

"Petani nyamplung enggan menjual produknya ke tempat produksi karena satu kilogram hanya dibeli Rp 1.000."


Produsen Biofuel Berharap Kepastian Usaha

9 Juli 2009

Produsen Biofuel Berharap Kepastian Usaha

Presiden terpilih diharapkan segera mensahkan revisi peraturan presiden nomor 71 tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu.