TEMPO.CO, Semarang - Inflasi enam kota gabungan di Provinsi Jawa Tengah mencatatkan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 0,41 persen pada September 2023. Enam kota gabungan itu meliputi Semarang, Surakarta, Purwokerto, Kudus, Tegal, dan Cilacap.
Catatan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0.03 persen. "Capaian inflasi tersebut berada di atas nasional sebesar 0,19 persen," ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih, melalui keterangan tertulis pada Selasa, 3 September 2023.
Menurut dia, secara tahunan, IHK enam kota gabungan di Provinsi Jawa Tengah hingga bulan ini mencapai 2,49 persen. Angka itu juga berada di atas inflasi nasional tahunan sebesar 2,28 persen. "Namun demikian, inflasi gabungan enam kota IHK di Provinsi Jawa Tengah berada di rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0±1 persen," katanya.
Kenaikan harga beras, Ndari sebut, menjadi penyumbang utama peningkatan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,75 persen month to month atau mtm.
"Peningkatan harga beras terjadi seiring dengan produksi padi yang menurun akibat Elnino. Kemudian, pembatasan ekspor beras dari negara penghasil seperti India, turut mendorong peningkatan harga beras dalam negeri," tutur dia.
Kemudian kenaikan harga bahan bakar minyak menjadi penyebab utama kenaikan inflasi pada kelompok transportasi. PT Pertamina telah mengumumkan kenaikan harga sejumlah jenis BBM. Kelompok ini mencatatkan inflasi sebesar 1,05 persen pada bulan ini.
Meski demikian, beberapa komoditas pangan mencatatkan penurunan harga yang menahan kenaikan laju inflasi lebih lanjut. "Penurunan harga tersebut terjadi pada komoditas telur, daging ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai," sebutnya.
Pilihan Editor: Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Geledah Kantor Kemendag